BUMNag Batu Basa Mandiri Mampu Gerakkan Ekonomi Masyarakat

oleh -891 views
oleh
891 views
Febby Dt Bangso serahkan modal awal Rp 50 Juta dari dana desa kepada pengurus BUMNag Batu Basa Mandiri, Sabtu 29/12 (foto: fdb-network)

Padang Pariaman,—BUMNag Batu Basa Mandiri hadir diyakini menjadi triger penggerak ekonomi Masyarakat Nagari Tigo Koto Auamalintang, Kec IV Koto Auamalintang, Kabupaten Padang-pariaman, dan wajar kehadiran BUMNag disambut antusias karena banyak harapan terpatri di hati warga.

“Kami yakin, pengelolanya bisa amanah dan mereka menjadi motor penggerak perbaikan ekonomi masyarakat,” kata Walinagari Tigo Koto Auamalintang, H. Azwar Mardin, sesaat setelah pengukuhan kepengurusan BUMNag Batu Basa Mandiri.

Pengukuhan pengurus BUMNag disaksikan langsung Staf Khusus Bidang Kebijakan Strategis Kemendes PDTT H. Febby Datuk Bangso yang akrab disapa Datuak Febby

Datuak Febby selaku Ketua Forum BUMDes Indonesia mengingatkan agar pengelola BUMNag harus benar-benar memperhatikan kondisi dan kebutuhan masyarakatnya.

BUMNag kata Febby tidak semata-mata untuk mengejar keuntungan, tetapi bagaimana bisa menggerakkan perekonomian dan kesejahteraan di wilayahnya. Memberikan keuntungan untuk lingkungan.

“Besarnya harapan masyarakat, tidaklah berlebihan. Kini, nagari yang dihuni sekitar 7000 jiwa tersebut, mata pencaharian masyarakatnya bergantung kepada pertanian. Sawah dan ladang. Belum ada inovasi sama sekali,”ujar Febby yang berbaur merasakan antusias warga di nagari tersebut, Sabtu 29/12.

Wali Nagari Aua Malintang Padang Pariaman, Azwar Mardin (foto: fdb-network)

“Jika ada yang menggerakkan, kami yakin akan ada terobosan-terobosan besar yang diperoleh masyarakat,” imbuh Walinagari yang baru menjabat enam bulan lalu.

Azwar Mardin mengakui, pembentukan pengelola BUMNag dilakukan beberapa waktu lalu. Banyak persiapan yang sudah dikerjakan, sehingga sebelum dikukuhkan, sudah ada yang tampak untuk dikerjakan. Mengelola wisata di nagari, kuliner, industri rumah tangga, pengelolaan galian C, keterbukaan informasi nagari dan melakukan inovasi desa.

“Nagari punya potensi wisata. Ada kolam pemandian. Saat ini, kolam tersebut berisi ikan larangan. Pengembangannya, bisa bermain dengan ikan larangan di kolam. Pengembangan ini dengan memanfaatkan secara maksimal Batang Tiku yang mengalir di wilayah yang berada diperbatasan Padangpariaman dengan Agam. Tapi lebih dekat ke pusat pemerintahan Agam di Lubuakbasuang dari pada ke Parikmalintang,”ujar Azwar.

Dan jika wisata nagari dikembangkan, akan membuka peluang pula untuk kulinernya. Lalu akan bermuara kepada penguatan industri rumah tangga. Saat ini, salah satu industri rumah tangga yang bisa diandalkan, sulaman dan bordir Salendang Kotogadang.
Keterbukaan informasi, khususnya dalam hal penggunaan Dana Desa, nagari tersebut memiliki radio siaran komunitas. Mengudara di seluruh nagari. Ada juga layanan mobile nagari.

Modal dasar Bumnag Batu Basa Mandiri berasal dari penyertaan modal nagari. Ditahap awal, modal dasar berasal dari Dana Desa yang dialokasikan nagari setempat, senilai Rp 80 juta.

“Insha Allah akan ada penambahan modal Rp 50 juta dari Kemendes PDTT,”ujar H. Febby Datuk Febby. (rilis: fdb-network)