Bungus Minta Leonardy Perjuangkan Normalisasi Sungai

oleh -507 views
oleh
507 views
Anggota DPD RI Leonardy Harmainy timba aspirasi masyarakat dan daerah saat Reses Senin 9/3 di Bungus kota Padang. (foto:.dok/prwkl)

Bungus,—Usi reses Senator DPD RI,.maka saat ini anggota DPD RI menimba aspirasi daerah. Termasuk asourasi masyarakat di provinsi senator itu terpilih.

Seperti Permasalahan Normalisasi Sungai dan Penanganan Abrasi Pantai mengemuka saat pertemuan antara Ketua Badan Kehormatan DPD RI periode 2019-2024, H. Leonardy Harmainy Dt. Bandaro Basa, S.IP., MH dengan Camat, Ketua LPM, Ketua KAN, Ketua MUI, Bundo Kandung, Kepala Sekolah dan Ketua Karang Taruna se-Kecamatan Bungus Teluk Kabung, di kantor camat setempat.

“Ini program Pak Camat yang baru dan putra asli Bungus Teluk Kabung. Saya tinggal mendorongnya. Tugas kita bersama merealisasikannya, apalagi sudah dimulai dengan program penanggulangan bencana di hulu Batang Timbalun. Tinggal melanjutkannya,”ujar Leonardy,  9/3.

Leonardy pesan supaya disiapkan Detailed Engineering Design (DED) untuk proyek normalisasi Batang Timbalun ini. Jika DED sudah ada, maka makin mudah untuk mendorongnya ke Dinas PSDA Provinsi Sumbar atau Balai Wilayah Sungai Sumatera V dan Kementerian jika APBD Kota Padang tidak mampu membiayainya.

“DED dan pembebasan lahan sekeliling proyek mempercepat pelaksanaan kegiatan normalisasi Batang Timbalun nantinya. Di sekitar normalisasi itu bisa jadi lokasi wisata juga,” ungkap Leonardy.

Abrasi pantai pun kata Leonardy patut menjadi perhatian. Terlebih abrasi sudah mengakibatkan kerusakan bagi sejumlah rumah dan berkurangnya keindahan pantai di daerah Bungus. Terputus-putusnya proyek abrasi bisa disebabkan tidak ada yang memperjuangkan dan mengawal program beserta anggarannya saat pembahasan anggaran di DPRD Kota Padang.

Camat Bungus Teluk Kabung, M. Latif, S.Sos menyebutkan normalisasi yang dilaksanakan barulah sebatas menyusun batu-batu di pinggiran Batang Timbalun. Sebab selama ini jika banjir, banyak ekskavator yang masuk tapi hanya merapikan batu-batu besar di pinggir sungai. Saat banjir lagi, batu-batu itu mengumpul kembali ke tengah sungai.

“Kami berharap normalisasi yang permanen dan di proyek normalisasi pada kiri kanannya dibuat jalan karena ada rumah-rumah penduduk,” ujar M. Latif.

Ditegaskannya jika sudah ada jalan di kiri kanan sungai, kawasan tersebut bisa jadi tempat wisata. Kampung Timbalun kita jadikan destinasi wisata. Buat rumah warna-warni guna mendukung objek wisata alam.(rlis: pwkln)