Capres dan Cawapres Harus Punya Chemistry

oleh -773 views
oleh
773 views

Padang,—Pesta demokrasi Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 sudah di depan mata. Ada 15 Partai Politik yang sudah ditetapkan sebagai peserta pemilu 2019 mendatang.

Hal yang berbeda pada Pemilu kali ini, adalah Pileg dan Pilpres dilaksanakan serentak.

KPU telah resmi mengumumkan 15 Partai peserta Pemilu 2019. Dan beberapa partai telah menyatakan sikap dan dukungan kepada Ir. H. Joko Widodo di antaranya Golkar, PDIP, Hanura, Nasdem dan PSI.

Menurut Politisi Muda sumbar Yunando Dhuhelmon mengatakan dalam beberapa hasil survei, Jokowi memiliki elektabilitas tertinggi.

“Sehingga wajar saat ini muncul banyak nama yang diajukan partai politik sebagai calon wakil presiden mendampingi Presiden Joko Widodo pada Pilpres 2019,”ujar Yunando.

Seperti Partai Hanura mengusulkan nama Wiranto dan PKB mendorong ketua umumnya, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, sebagai pendamping Jokowi. Dari PDI-P, nama Puan Maharani juga muncul sebagai sosok cawapres Jokowi.

“Capres dan Cawapres itu harus betul-betul memiliki chemistry untuk bisa saling bekerja sama. Dwitunggal itu seperti Bung Karno dan Bung Hatta, kepemimpinan yang solid pemikiran, sikap, dan keputusan kenegaraannya tidak berjalan sendiri-sendiri,”ujar Yunando disebut-sebut Caleg DPR PSI Dapil Sumbar 1.

Menurut Yunando tantangan Indonesia yang paling utama ke depan adalah berpusat pada mengatasi kesulitan ekonomi dan menciptakan stabilitas politik yang kuat untuk meneruskan tahap pembangunan yang sudah dilakukan Presiden Jokowi di periode pertama.

“Adanga konsistensi ini efeknya Isnya Allah bisa mengatasi ketertinggalan pembangunan,”ujar Yunando.

Pemerintah Jokowi saat ini memang diakui berbagai kalangan termasuk pengusaha nasional Chairul Tanjung yang acungkan jempol capaian pembangunan infrastruktur era Presiden Jokowi.

“Infrastruktur memang sukses besar pemerintahan walau pembangunan di bidang itu tidak serta merta menyentuh kesejahteraan masyadakat bawah,”ujarnya.

Pasalnya kata Yunando, rakyat bawah tahunya sekarang harga-harga barang semakin naik, dan ternyata banyak yang beranggapan problem ekonomi masih diragukan.

“Untuk itu, Pak Jokowi butuh pendamping yang bisa membantunya mengatasi kesulitan ekonomi sekaligus menciptakan stabilitas politik yang terjaga kuat supaya capaian pembangunan yang signifikan,”uajr Yunando.

Selain itu kata Yunando, Cawapres yang dipilih juga harus memperhatikan dua hal yang disoroti publik selama ini, yakni tema kompetensi dan identitas.

“Nah, yang menjadi pertanyaan sekarang, siapa kah sosok yang pantas dan akhirnya di pilih Jokowi, kita tunggu saja,”ujar Yunando.

Sementara di banyak berita nasional berkembang sejumlah nama selain dari Parpol, juga ada kalangan profesional seperti Chairul Tanjung, Sri Mulyani, Susi Pujiastuti. (rian)