Coffee Morning KPU Padang Pariaman, Peran Insan Pers Diminta Aktif Kawal Pemilu

oleh -70 views
oleh
70 views

Padang Pariaman–Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Padang Pariaman bersama sekretariat Minggu (5/9) mengadakan coffee morning dengan sejumlah awak media yang bertugas di wilayah itu.

Agenda tersebut diadakan dalam rangka sosialisasi dan pendidikan pemilih pemula untuk menghadapi Pemilu 2024 mendatang.

Seperti diketahui, hajatan sekali 5 tahunan yang dihelat KPU se-Indonesia pada 2024 mendatang akan menentukan pemilihan Presiden, pemilihan DPD, DPR RI, DPRD tingkat provinsi serta DPRD tingkat kabupaten/kota, sekaligus pemilihan kepala daerah tingkat I dan II.

Dalam sosialisasinya Ketua KPU Padang Pariaman, Zulnaidi menuntut peran serta Pers sebagai pilar ke empat demokrasi. Menggiatkan fungsi kontrol Pers serta memberikan pemahaman politik kepada masyarakat pemilih dalam mengawal Pemilu.

Zulnaidi menyebutkan, saat ini KPU Padang Pariaman masih mempersiapkan Daftar Pemilih Berkelanjutan. Sembari mensiasati bagaimana agar partisipasi pemilih pemula meningkat dalam menggunakan hak politiknya.

“Hak politik dan kesadaran masyarakat itu yang akan ditingkatkan, bagaimana konstituen terlebih pemilih pemula dapat meningkatkan partisipasinya dalam berkontribusi memberikan hak suaranya,” terang Zulnaidi.

Pasalnya, pada pemutakhiran data pemilih berkelanjutan yang dihimpun KPU Padang Pariaman periode Agustus 2022, dari peningkatan jumlah pemilih yang berjumlah 989 dalam pemutakhiran data selama Agustus, baru terdapat 1 pemilih pemula yang terdata di KPU.

“Kesadaran pemilih pemula ini yang perlu ditingkatkan. Di sini kami berharap kepada kawan kawan media agar ikut mendorong masyarakat dengan memberikan pendidikan politik, agar proses demokrasi kita berjalan penuh totalitas,” ungkapnya.

Sementara itu Komisioner KPU Ory Sativa dari Divisi Teknis menjelaskan terobosan yang dilakukan KPU untuk mempermudah proses administrasi partai politik melalui aplikasi Sipol.

“Dengan aplikasi Sipol ini, partai politik tidak perlu lagi datang ke KPU, cukup dengan menggunakan sistem layanan yang ada di aplikasi, sehingga partai politik tidak perlu lagi bersusah payah membawa berkasnya ke kantor KPU,” ulas Ory.

Selain itu di aplikasi Sipol, kata Ory, masyarakat pemilih juga bisa melakukan pengecekan terhadap upaya pencatutan nama yang bisa saja dilakukan oleh parpol tertentu. “Semua bisa dilihat di aplikasi mobile Lindungihakmu. Dan sekaligus bisa memastikan apakah masyarakat sudah masuk ke dalam daftar pemilih. Nah, di situ bisa kita cek semua,” tukuknya.

Di lain hal, Erik Estrada, Komisioner KPU Divisi Partisipasi Masyarakat menambahkan, jika KPU sekarang sedang gencar melakukan sosialisasi ke sekolah sekolah dengan sasaran pemilih pemula.

Dia mengakui, pihaknya tengah menjalin kerjasama dengan 33 sekolah SLTA sederajat yang tersebar di Kabupaten Padang Pariaman. “Jadi kita membentuk Duta Demokrasi. Diharapkan dengan adanya Duta Demokrasi itu mampu memberikan pendidikan politik ke pemilih pemula,” ujar Erik.

Di antara program Duta Demokrasi yang sedang berjalan, sebut Erik, menyelenggarakan pemilihan OSIS dengan menerapkan sistem dan metode layaknya sebuah pemilihan umum.

Di luar itu juga dirinya berharap jauh, agar kekuatan Pers sebagai pilar ke empat demokrasi, dapat meningkatkan kualitas demokrasi itu sendiri. “Semua itu sangat memungkinkan karena potensi dan kekuatan Pers dalam memberikan pendidikan politik melalui media massa bisa mempengaruhi keterlibatan masyarakat sebagai pemilih. Sehingga diharapkan terjadi penguatan dari sebaran informasi yang diberikan kepada masyarakat untuk mendukung peran serta masyarakat dalam demokrasi,” pungkas Erik.