[caption id="attachment_4064" align="aligncenter" width="720"] Sanggar Nan Jombang kordinir seniman tour kesenian asli Minang ke Eropah Desember 2017. (foto: dok)[/caption]Padang,---Pertama dalam sejarah seni Minang empat komponen seni sekaligus berangkat ke Eropa untuk menari, basilek (bersilat), salawat dulang dan berdendang. Seniman ini pada 9 sampai 12 Desember 2017 akan menghadiri acara "West Sumatera Evening," di Bozar Belgia.
Dalam beberapa bulan ini mereka sudah melakukan persiapan di Padang dan di Batusangkar. Kemarin malam mereka berkumpul di Sanggar nan Jombang untuk persiapan tim.Salawat dulang misalnya, diambil dari jantung Luhak Nan Tuo Tanah Datar. Nama grupnya Sinar Barapi dan Panah Arjuna. Ini pertama mereka ke Eropa. Persiapan yang mereka lakukan lebih dari cukup.
"Yang disayangkan, pihak-pihak pemangku kewenangan dan kebijakan di sini tak banyak yang bertanya dan menyapa," kata koordinator mereka, Ery Mefri di Padang, Kamis (26/10)Selain Sawalat Dulang, sejumlah pesilat dan penipu saluang dari Kuranji, Padang juga akan menghadiri acara serupa. Anak-anak silek dari sasaran ini semangatnya seperti Achmad Husein muda, komandan Harimau kuranji tempo doeloe. Bukan karena ingin ke Eropa tapi basilek di Eropa itu yang mereka mau. Apalagi di Eropa silek Minang sudah dikembangkan.Nan Jombang sebagai koordinator dalam tour Eropalia ke Prancis, Belanda, Begia dan Austria ini tak hanya sekadar mengkordinir, tapi membawa karya tari, Rantau Berbisik.Karya yang dibuat 2007 dan premier 2009 untuk selajutnya telah melakukan pementasan di Bribane, Adelaide, Caine da Darwin Australia, Rhode Island, New York, Washington dan LA Amerika, Pilipina, Soul Korea, Singapura, Jepang, Berlin dan dibeberapa iven dan kota di Indonesia.(rilis)
Editor : Adrian Tuswandi, SH