Di pengujung 2018, Guru Mengaji dan PAUD Terima Insentif

oleh -585 views
oleh
585 views
Datuk Febby berbaur di tengah rasa syukur kadrr Posyandu,Guru Mengaji fan PAUD usai pembagian insentif dari Dana Desa di Nagari Kotobalingka Pasaman Barat. (foto: fdb-network)

Pasaman Barat,–Sumringah dan bersyukur tampak jelas di wajah para Guru mengaji, Guru PAUD dan Kader Posyandu Kecamatan Kotobalingka, Kabupaten Pasaman Barat.

Apa sebab, ternyata di pengujung 2018, mereka menerima insentif dari Dana Desa yang sejak awal sudah disediakan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT)

Saat menyerahkan insentif tersebut, di Kantor Walinagari Parik, Kecamatan Koto Balingka, Staf Khusus Kemendes PDTT H. Febby Datuk Bangso, berharap agar bantuan tersebut semakin meningkatkan semangat dan gairah guru mengaji, guru PAUD serta kader Posyandu dalam memberikan pengabdian.

Datuak Febby, sapaan anak Minang ini, mengakui kalau insentif tersebut masih kecil.

“Tapi di balik semua itu, bantuan ini merupakan langkah maju untuk menggerakkan potensi yang ada. Selama ini guru PAUD, guru mengaji dan kader Posyandu mengabdi tanpa pamrih. Tidak memiliki pendapatan yang pasti. Jika pun ada, nilainya tak seberapa,”ujar Febby Dt Bangso Sabtu 29/12.

Kehadiran insentif tersebut, disambut gembira guru PAUD, guru mengaji dan kader Posyandu. Mereka tak pernah membayangkan, ternyata Kemendes PDTT mengalokasikan insentif bagi mereka dari Dana Desa.

Kegembiraan terhadap insentif ini, pernah disampaikan guru PAUD, guru mengaji dan kader Posyandu saat pertemuan dengan Direktur PMD Direktur PMD Kemendes PDTT M Fachri, di Padang, September lalu.

Ketika itu, pada Rapat Koordinasi Pendampingan Pelayanan Sosial Dasar bagi Pendamping Desa, guru PAUD, guru mengaji dan kader Posyandu se-Sumbar, sejumlah guru PAUD, guru mengaji dan kader Posyandu menyampaikan rasa syukurnya.

Mereka merasa tersanjung dan diperhatikan Kemendes PDTT karena mengalokasikan Dana Desa untuk insentif bagi mereka.

“Selama ini, kata mereka, saat pertemuan itu, semuanya dilakukan tanpa pamrih. Mereka bekerja dan berbuat untuk masyarakat dan lingkungannya. Mereka tak bergaji. Tak jarang, misalnya, kader Posyandu justru merogoh kantong sendiri untuk membantu ketersediaan menu bagi Balita,”ujar Febby menyampaikan kepada awak media. (rilis: fdb-network)