Dialog Kedjajaan Bangsa, Mungkinkah Pembangunan Jalan Tol Sumbar-Riau Terlaksana.

oleh -1,240 views
oleh
1,240 views
Dialog Kedjajaan Bangsa series, DPP IKA Unand simpulkan Tol Padang-Pekanbaru Membangun Perdaban untuk Masa Depan, narasumber dan pengurud DPP serta tim dialog kedjajaan bangsa foto bersama usai diskusi, Jumat 4/5 di Sekretariat Alumni Unand jalan Kismangun Sarkoro Padang. (foto: wanteha)

Padang,—Apa mungkin pembangunan Jalan tol dari Padang ke Pekanbaru Blberdampak pada sektor Ekonomi masyarakat yang dilalui pada jalan tersebut dan keuntungan jangka panjang apa yang diharapkan.

Itu menjadi pertanyaan pada pikiran banyak otang di Sumbar yang diangkat menarik oleh Tim Dialog Kedjajaan Bangsa DPP IKA Unand Padang, semakin berbobot dengan moderatornya Dekan Fakuktas Hukum Unand Padang Insannul Kamil.

Pasalnya sejak dilakukan ground breaking oleh presiden Joko Widodo pembangunan tol Padang – Riau hingga kini belum ada tanda-tanda akan dimulai pembangunan tersebut Banyak masyarakat mempertanyakan akankah terlaksana pembangunan Tol itu.

Banyak yang mendukung banyak juga ada kekhawatiran tentang pembangunan tol Sumbar – Riau tersebut bahkan akan tidak berdampak malah ditakutkan makin memperburuk perekonomian masyarakat sekitar.

Dialog Kedjajaan Bangsa Series 3 dengan mengangkat tema ” Mungkinkah Tol Sumbar – Riau” menghadirkan 5 Nara Sumber, yakni Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Alex Indra Lukman (DPR-RI), Senator DPD RI Nofi Candra, Dirut PT Semen Padang Yosviandri, Ketua Kadin Sumbar Ramal Saleh dan Kadid PUPR Limapuluh Kota Yunire Yunirman.

Pembangunan Jalan Tol Sebelumnya sudah dimulai dibicarakan pada era gubernur Gamawan Fauzi pembahasan jalan Tol yang akan menghubungi antara Padang Ke Pekan Baru.

Menurut Alex kalau sudah digrandbreaking Presiden Joko Wododo yang harus terlaksanalah.

“Perencanaan sudah bahkan BUMN untuk investasinya sudah pula, optimis masak sudah digrandbreaking Pak Presiden Joko Widodo tidak terlaksana, tol Sumbar-Riau tidak soal macet tapi menghubungi dua pelabuhan laut Barat dengan Timur, tol Sumbar-Riau visible,”ujar Alex.

Jalan Tol Sumbar-Riau dirancang pembangunannya dengan biaya Rp 58 triliun.

“Tidak saja mempermudah akses juga menghubungkan dua pelabuhan, Dumai dan Teluk Bayur di Padang,”ujar Alex.

Pembangunan Infrastruktur Sangat Dibutuhkan Oleh masyarakat, Ditambah dengan adanya Rencana pembangunan Terowongan 8,9 kilometer di ruas Payakumbuh-Bangkinang dengan nilai pembangunnannya Rp 6 triliun.

Senator DPD RI Nofi Candra menyikapi  Pembangunan Jalan Tol Padang – Pekanbaru itu harus ada kajian komprehensivenya.

“Pertimbangan adalah usaha kecil.menengah yang tubuh di jalan saat ini, kalau tol ada pasti berimbas penyusutan pendapatan kepada mereka, artinya perlakuan terhadap ini harus diperhatikan, jangan jalan tol dibangun dinilai untuo usaha menengah atas saja,”ujar Nofi berani berbeda melihat kebijakan infrastruktur Presiden Jokowi untuk Sumbar yang selama ini hanya mimpi.

“Sebelumya memang tidak memungkinkan dari studi kelayakannya, jangan sampai pembangunan tol tersebut tidak  berdampak memberikan tingkat perekonomian kepada masyarakat usaha kecil dan menengah,”ujarnya.

Sedangkan Ramal Saleh mengatakan Sumbar harus tingkatkan ekspornya kalau tol ini terealisasi.

“Apalagi peningkatan ekspor harus tentu didukung dangan prasana jalan yang baik dengan waktu tempuh yang memudahkan bagi perjalanan komoditi, dan harus mulai melakukan hilirisasi,”ujarnya.

Kalau Dirut PT Semen Padang Yosviandri, mengatakan untul.tol Sumbar-Riau, perusahaan semen tertua di Asia Tenggara ini sangat siap.

“Kita sangat siap, sekarang ayo bangun segera tol itu karena multi efeknya sangat banyak menguntungkan PT Semen Padang,”ujarnya.

Yosviandria memastikan adanya jalan tol, pasti akan berdampak baik bagi masyarakat tidak ada alasan untuk menunda pembangunan tol tersebut atau membatalkannya.

Kadis PUPR Limapuluh Kota Yunire, menyatakan kabupatennya sangat membutuhkan pembangunan jalan tol dan terowongan (tunnel).

“Kami mendukung, ujarnya namun tak dipungkiri masih adanya perdebatan mengenai pembangunan tersebut dikalangan kita jadi kita harus duduk bersama untuk membicarakan ini lebih lanjut lagi tentang kelayakanya dan kesediaan lahan,”ujar Yunire.

Pada akhirnya, moderator Insannul Kamil mengatakan benang merah dsri dialog ini Hasil Tol Padang-Pekan Baru Akan Membangun Peradaban Untuk Masa Depan, dan itu dilahirkan pada Dialog Kedjajaan Bangsa DPP IKA Unand, belun tokoh kalau belum menjadi narasumber di dialog ini,”ujar Insannul Kamil disambut tepuk bergemuruh hamoir 150 peserta diskusi yang hadir sore tadi. (wanteha)