Dian Sastro Sebagai Tokoh Panutan Bagi Perempuan dan Pelajar Indonesia 

oleh -728 views
oleh
728 views
Arifa Arsuna Hadi (dok)

Oleh: Arifa Arsuna Hadi

Mahasiswa Jurusan Sastra Inggris UNAND

DIANDRA PARAMITHA SASTROWARDOYO, S.Fil., M.M., yang akrab dipanggil Dian Satro menjadi dosen di program pendidikan vokasi Universitas Indonesia. Dian mengajar pengantar film untuk mahasiswa UI.

Sebagai seorang aktris yang memiliki banyak talenta serta aktif di dunia pendidikan, banyak perempuan dan pelajar Indonesia yang menjadikan Dian sebagai role model atau panutan mereka dalam mengejar pendidikan.

Bahkan pada tahun 2002, Dian berhasil meraih penghargaan sebagai Pemeran Wanita Terbaik di ajang Festival Film Internasional Singapura serta pada Festival Film Asia yang diselenggarakan di Deauville, Perancis.

Selain itu, Dian juga merupakan seorang aktivis wanita. Baginya, perempuan Indonesia sebenarnya mempunyai personalitas yang mandiri dan berdaya juang tinggi untuk terus belajar.

“Entah akan berkarir atau menjadi ibu rumah tangga, seorang wanita wajib berpendidikan tinggi karena ia akan menjadi ibu” merupakan ungkapan dari Dian tentang betapa pentingnya pendidikan.

Menjadi seorang ibu tidak hanya mengajarkan tentang bagaimana berjalan, atau berbicara dengan baik, tetapi juga mengajarkan tentang bagaimana anak tersebut memiliki pola pikir yang luas, terbuka, serta dapat menilai segala hal dari berbagai sudut pandang. Untuk itu seorang ibu harus memiliki ilmu pengetahuan yang tinggi untuk membentuk jati diri seorang anak karena dia adalah guru pertama di dalam kehidupan anaknya.

Dengan begitu, Dian percaya bahwa ibu yang cerdas akan anak-anak yang cerdas. Perempuan berpendidikan akan mewariskan ilmu dan karakter kepada anak-anaknya sehingga kelak menjadi generasi penerus yang juga berilmu.

Dian juga mengajak dan mendorong keluarga Indonesia untuk berperan aktif dalam meningkatkan mutu pendidikan generasi penerus dengan menanamkan pendidikan yang baik dari rumah.

Bagi Dian, pendidikan di rumah tidak tentang mata pelajaran, melainkan pendidikan karakter dan pemahaman tentang nilai-nilai kejujuran, yang menekankan etika dan moral. “Sesimpel kakak berbuat salah ke adik, walau lebih tua kakak harus minta maaf ke adik. Kalau anak tidak sopan ke asisten rumah tangga, anak tetap minta maaf. Sehingga mengakui kesalahan menjadi suatu yang normal yang bisa kita lakukan sebagai manusia yang bertanggung jawab,” imbuh dia.

Nilai-nilai tersebut, harus diajarkan di rumah, tidak bisa hanya dibebankan ke pihak sekolah atau guru. “Seperti orang Jepang di 7 tahun pendidikan pertama yang diajarkan kejujuran, kerapian, ketelitian dan kesabaran. Yang seperti itu belum ditekankan di pendidikan Indonesia. Nilai-nilai itu dirayakan di kebudayaan mereka,” ujarnya dikutip dari Kompas.com.

Sepanjang karirnya, Dian memiliki banyak prestasi baik itu di dunia hiburan maupun di bidang akademik. Bahkan dian sering di undang sebagai bintang tamu di kampus-kampus ternama Indonesia.

Di salah satu wawancara Dian mengatakan “Saya menjadikan diri saya seperti sekarang juga terinspirasikan oleh orang-orang, kalau bisa saya juga menginspirasikan orang-orang.”

Hal tersebut mengungkapkan bahwa sebagai seorang terpelajar Dian tidak hanya menggunakan ilmu yang dia dapat untuk dirinya sendiri, tetapi dia juga ingin membagikan ilmu tersebut untuk menginspirasi orang lain terutama terhadap para pelajar Indonesia. Dengan begitu mereka juga akan menjadikan diri mereka untuk menginspirasi pelajar Indonesia yang lain.

Di tengah kesibukannya sebagai seorang artis dan ibu rumah tangga dengan dua anak kecil, Dian dapat menyelesaikan pendidikan S2 Manajemen keuangan, Fakultas Ekonomi, Universitas Indoneia dengan predikat cum laude.

Oleh sebab itu, Dian berpesan kepada sesama perempuan bahwa pendidikan tetap bisa dikejar walaupun harus penuh kerepotan. “Jadi, saya menekankan lagi di luar sana, entah dia ibu berumah tangga, ibu anak dua, baru kawin, jangan putuskan harapan untuk meraih pendidikan, enggak ada yang enggak mungkin selama kita mau kerja keras, harus gigih,” ucap Dian, dikutip dari Kompas.com.

Tahun 2009, Dian mendirikan Yayasan Dian Sastrowardoyo (YDS) dan memberikan beasiswa penuh untuk perempuan-perempuan muda Indonesia yang berasal dari keluarga kurang mampu untuk menyelesaikan pendidikan di jenjang sarjana.

Hal tersebut berawal dari sedikitnya angka perempuang Indonesia yang terdaftar di perguruan tinggi dengan usia masuk perguruan tinggi.(analisa)