Padang,—-Satu media mingguan di Sumbar buat headline mengatakan Ketua DPRD Sumbar tantang penegak hukum dan sebuah LSM akan giring Supardi Kekejaksaan, inilah sikap politisi Partai Gerindra soal penggiringan opini yang tendensius itu.
”Oh itu kan informasi adu domba karena mungkin media itu saya abaikan,”ujar Supardi kepada wartawan peliput politik Sumbar, Rabu 3/6 di Padang.
Bagaimana kata Supardi, dia akan menanggapi kalau beritanya mengadu domba instansi yang saat ini tengah konsen menghadapi perang Covid-19.
”Biar saja toh siapa mereka saya pun udah tahu, saya baca kasusnya masih menggantung di Mahkamah Agung kok,”ujar Supardi.
Dan pola seperti itu oleh berbagai media kekinian tentang penggiringan kata Supardi sudah lama ditinggalkan. Meski pun ada narasumber menurut Supardi siapa saja bisa saat ini jadi narasumber.
”Dan penggiringan itu berusaha membenturkan ketua DPRD Sumbar dengan instansi lain, seolah-olah apa yang diberitakan benar,”ujar Supardi.
Ketua DPRD Sumbar Supardi menanggapi itu tidak melakukan respon.
”Saya not respon deh, karena saya yakin pembaca cerdas pasti sudah tahu mana media yang menjadi referensi pencerahan atau mana yang tidak,”ujarnya.
Kata Supardi soal berita di sebuah media itu sudah yang kedua menyerang dia dengan cara penggiringan tersebut.
“Ini yang kedua, tapi masa bodoh saja, karena orang tahu dan apa tujuannya,” ujar Supardi.
Pada sisi lain Supardi juga heran, kenapa sudah terjerat kasus masih tidak juga berubah.
“Saya heran kok bisa ya, dan saya juga warga negara yang punya hak sama dalam perlindungan hukum kalau sudah habis kesabaran ini, apa boleh buat, saya juga punya sikap hukum terkait pola-pola penggiringan opini adu domba ini,”ujarnya. (nov)
