Disdik Pessel lewat Program Lighthouse School Inisiasi Pesantren STEM

oleh -850 views
oleh
850 views
Pesantren STEM di SMP Negeri 4 Sutera.inisiaia kerjasama PSF SDO dengan Disdik Pessel. (foto: dok)

Painan,—Putra Sampoerna Foundation School Development Outreach (PSF-SDO) terus memberikan pengalaman berarti bagi SMPN 4 Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan.

Pada Ramadhan ini, PSF SDO yang komit dengan Lighthouse School Program (LSP) melaksanakan kegiatan pesantren kilat di SMPN 4 Sutera dengan tema “Menuju Generasi Emas Pesisir Selatan yang Bertakwa dan Berpikir Ilmiah”. Pesantren kilat yang diselenggarakan oleh PSF SD0 di SMPN 4 Sutera ini dinamai Pesantren STEM.

Pesantren STEM di SMPN 4 Sutera merupakan program integrasi antara muatan agama dengan STEM. STEM yang merupakan singkatan dari Science, Technology, Engineering, and Mathematic.

Menggunakan pendekatan yang sedang dikembangkan oleh Sampoerna University (SU) melalui Putera Sampoerna Foundation – School Development Outreach (PSF-SDO) dalam rangka pengembangan kualitas pendidikan di di SMPN 4 Sutera sehingga tercipta sebuah sekolah rujukan yang diharapkan dapat menjadi model bagi sekolah lain.

Perlu diketahui juga bahwa program ini adalah kerjasama antara Kabupaten Pesisir Selatan dengan Putera Sampoerna Foundation yang mana programnya adalah Lighthouse School Program (LSP) dan rangkaian acara pada saat Ramadhan tahun ini adalah salah satu bagian dari program LSP.

Kepala SMPN 4 Sutera, Dewitri mengatakan kehadirin Program LSP memberi warna baru guna kemajuan pendidikan disekolahnya.

“Program pesantren kali ini sangat berbeda dengan tahun sebelumnya, tahun ini siswa diberikan kesempatan untuk melihat hubungan ilmu pengetahuan dengan nilai agama” jelasnya.

Kata Dewitri, kegiatan pesantren STEM ini berlangsung selama 9 hari, yaitu dari tanggal 8 – 17 Mei 2019. Terangnya, Selama enam hari pertama, siswa mendapatkan muatan agama yaitu tadarus Al-Quran, Sholat Dhuha berjamaah, hafalan surah Al Quran dan Tausiyah dari ustadz.

Di hari ke tujuh dan delapan, 21 siswa perwakilan dari kelas 7 dan 8 dibekali secara khusus oleh fasilitator dari PSF SDO. Selama dua hari perwakilan siswa yang dinobatkan menjadi duta STEM di SMPN 4 Sutera ini belajar melalui praktek untuk memahami hakikat STEM dan menggunakan proses berpikir ilmiah untuk melihat hubungan ilmu pengetahuan dan agama.

“Dan Pada kesempatan ini siswa dan beberapa pembina dari dewan guru mempelajari potensi sumber daya alam di pesisir selatan dan menganalisa permasalahan lingungan di sekitar sekolah”ujarnya.

Kepala Sekolah SMP4 Sutera Pessel Dewitri bersama tim.PSF SDO dan pengausuh Pesantren STEM. (foto: dok)

Dibalik potensi alam yang melimpah di Pesisir Selatan, lanjutnya, masih terdapat permasalahan lingkungan yang terjadi. Sampah anorganik yang berasal dari laut masih kerap kali ditemukan berserakan di pesisir pantai. Namun melalui pesantren STEM ini, siswa diajak untuk membuat tindakan nyata dalam menangani permasalahan tersebut.

Di hari terakhir kegiatan pesantren STEM, seluruh peserta pesantren yang berjumlah sekitar 350 orang melakukan kerja bakti di pesisir pantai yang tidak jauh dari lokasi sekolah. Kerja bakti yang dilakukan adalah untuk membersihkan pantai dari sampah anorganik. Sebagai penerapan dari hubungan ilmu pengetahuan dan agama, sampah anorganik tersebut didaur ulang menjadi pembangkit listrik tenaga angin sederhana yaitu kincir angin dari bahan limbah daur ulang yang mencoba menjawab pertanyaan ilmiah yang dilontarkan oleh fasilitator PSF-SDO, yaitu “Bagaimana sumber daya alam dan pencemaran lingkungan dapat diubah menjadi energi yang dapat memberi manfaat bagi manusia”.

Yudo Hato Balibo Timtim, fasilitator dari School Development Outreach (SDO) Sampoerna University (SU) menjelaskan program pesantren STEM selain bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada guru dan siswa untuk memahami konsep dasar STEM, juga mengembangkan karakter positif siswa melalui kolaborasi kegiatan religi dan diharapkan memberikan inspirasi kepada siswa untuk proaktif dan optimis dalam berprestasi di bidang STEM.

Vlora Intania, salah seorang duta STEM mengaku senang selama mengikuti Pesantren STEM, sebab banyak ilmu dan manfaat yang didapatkan melalui kegiatan tersebut.

“Saya senang sekali mengikuti pesantren STEM ini, saya menjadi lebih paham hubungan antara agama dan ilmu pengetahuan, selama tiga hari kami diberikan materi yang menyenangkan melalui kegiatan praktek yang mudah dipahami dan menyenangkan”katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pesisisir Selatan Zulkifli mengatakan kegitan positif ini perlu dicontoh oleh sekolah lain di Kabupaten Pesisir Selatan, sehingga setiap peserta didik tidak hanya berkembang dalam ilmu pengetahuan namun secara bersamaan memahami juga kaitannya dengan nilai-nilai agama (niko/rilis PSF)