Diskusi Publik ‘Mencari Pemimpin’ Tandai Pengukuhan JPS

oleh -556 views
oleh
556 views
Jaringan Pemred Sumbar (JPS) dikukuhkan, Rakhmatul Akbar bacakan deklarasi JPS, Jumat 13/12 di Hotel Daima Padang (foto: own)

Padang,—Sederhana tapi sarat makna, kental terasa di pengukuhan Jaringan Pemred Sumbar (JPS) apalagi pengukuhan dilanjutkan dengan Diskusi Publik bertemakan Mencari Pemimpin Sumbar, Jumat 13/12 di Hotel Daima Padang.

Hebatnya, narasumber diskusi publik merupakan tokoh tepat menguliti soal Cagub Sumbar 2020, ada Senator sekaligus Ketua Badan Kehormatan DPD RI Leonardy Harmainy, tokoh Keterbukaan Informasi Publik 2019 Khairul Jasmi dan Pakar Politik Unand Adinil Zetra. Diskusi juga dihadiri Ketua Komisi Informasi Riau Zufra dan Ketua KI Sumbar Adrian Tuswandi, juga terlihat tokoh muda Sumbar Faldo Maldini.

Senator DPD RI Leonardy Harmainy memprediksi Sumbar memilih pemimpin pada Pilkada tahun depan nuansanya masih seperti Pilkada sebelumnya.

“Kita masih terjebak memilih pemimpin apa yang laris di pasaran Pilkada saja, belum nampak suasana memilih pemimpin Sumbar karena kemampuan dan kapasitas calon,”ujar Leonardy.

Menurut Leonardy, pemilih memilih pemimpin berdasarkan kapasitas dan kapabelitas, masih butuh proses.

Ketua BK DPD RI Leonardy Harmainy sebar virus positif mencari pemimpin pada Diskusi Publik JPS Jumat 13/12 (foto:.own)

Kencang di tataran pemilih sekarang memilih pemimpin karena tim sukses  datangi pemilih dengan iming-iming ini dan itu,”ujar Leonardy pada diskusi publik tersebut.

Dan adalah wajar kata Ketua DPRD Sumbar 2009-2014 kalau hasil Pilkada seperti itu banyak kepala daerah di ‘garuk’ KPK apalagi sejak memilih kepala daerah lewat Pilkada langsung.

Mestinya kata Leonardy, Sumbar untuk memilih pemimpin dengan melihat figur, kapasitas dan kapabelitas serta trackt tokoh tidak mudah terjebak framing seorang calon. Terbukti syarat pemimpin menurut orang Sumbar yakni 3T (takah, tageh dan tokoh) pada pilpres 2019 masih terasa sekali.

Artinya kata Leonardy Harmainy takah, tageh dan tokoh masih menjadi indikator pemilih memilih pemimpin di Sumbar.

“Tapi apa 3T itu rill atau bisa di-framing lewat media sosoial atau media mainstream entah lah,”ujar Leonardy.

Selain itu peran Pemimpin Redaksi (Pemred) media massa sangat urgen untuk mencerdaskan dan mengembalikan pemilih idealis di bumi Minangkabau ini.

“Pemred mesti mengambil segmen pencerahan dan menyebarkan virus positif kepada pembacanya dalam memilih pemimpin di Pilkada kedepan,”ujar Leonardy.

Sehingganya kata Leonardy pemimpin terpilih lewat Pilkada betul-betul pemimpin yang mau asyik bersama rakyatnya.

“Tidak pemimpin atau gubernur yang asyik sendiri, kalau itu dilakukan maka rakyat pasti tertinggal dibuatnya,” ujarnya.

Apalagi soal memilih pemimpin pameo Minangkabau masih cocok, yakni
tinggi tampak jauh gadang tampak hampia (tinggi terlihat dari kejauhan, dan besar terlihat dekat).

“Selain itu, seorang pemimpin harus mengutamakan musyawarah jadi muara semua aspirasi rakyat, sosok pemimpin itu dia menjadi kapai tampek batanyo pulang tampek babarito (pergi pamit, kembali mengabari),”ujar Leonardy.

Sedangkan Khairul Jasmi lebih menekankan kepada visioner calon pemimpin dan Adinil Zetra berharap ada perubahan kualitas pemilih dalam memilih pemimpin Sumbar kedepan.

KI Riau Apresiasi JPS 

Ketua Komisi Informasi Riau Zufra Irwan yang hadir di pengkuhan Jaringan Pemred Sumbar, sangat mengapresiasi adanya komunitas Pemred media.

“Komunitas seperti JPS ini harus terus diberdayakan karena pasti infornasi dihasilkan bermanfaat bagi publik luas. Apalagi Pemred berkumpul pasti menjadi news dalam pemberitaan masing-masing medianya,”ujar Zufra putera asal Manggopoh yang hadir setelah kunjungam ke Komisi Informasi Sumbar.

Ketua KI Riau Zufra dan Ketua KI Sumbar Toaik hadiri pengkuhan JPS di Padang. (foto: own)

Sedangkan Ketua Komisi Informasi Sumbar Adrian Tuswandi berharap diskusi JPS berkala.

‘Aku sangat respek dengan apa yang digelar JPS ini, mestinya harus berkala sehingga polarisasi memilih pemimpin di Sumbar, pemilih tidak terjebak framing,”ujar Toaik biasa kalangam pers menyapanya.

Kordinator JPS Heri Sugiarto menegaskan diskusi publik siang adi adalah start awal JPS.

“Tidak menjadi yang pertama dan terakhir, ini awal, JPS akan terus menguliti setiap proses kebijakan maupun pembangunan. Untuk pemimpin Sumbar 2020, JPS merekomendasikan calon yang tidak mengandalkan APBD doang mensejahterakan rakyat Sumbar,”ujar Heri. (own)