PADANG PANJANG,– Wali Kota, H. Fadly Amran, BBA Datuak Paduko Malano meresmikan Masjid Ummul Khalisah di RT. 06 Kelurahan Silaing Atas, Kecamatan Padang Panjang Barat (PPB) yang ditandai dengan pelaksanaan Shalat Jumat untuk pertama kalinya, Jumat (21/1).
Konstruksi masjid dibangun dua lantai dengan rangka baja. Luas bangunan masjid 16 x 19 meter persegi. Pengerjaannya diawali Maret 2020 lalu dan menghabiskan dana sekitar Rp 1,2 miliar. Masjid mulai berfungsi sejak enam bulan sebelum diresmikan. Dana pembangunan berasal dari keluarga besar almarhumah Ibu Ummul Khalisah.
Wako Fadly menyampaikan rasa syukur atas berdirinya masjid ini. Padang Panjang, sebutnya, merupakan daerah dengan jumlah masjid terbanyak di Sumbar ditinjau dari jumlah penduduk.
“Insyaa Allah membangun masjid akan dibalas oleh Allah SWT dengan istana di Surga. Semoga keluarga besar almurhamah dibalas dengan pahala yang berlimpah. Terima kasih, suatu kehormatan telah menjadi saksi pembangunan masjid ini,” ujar Fadly.
Kepala Kantor Kementerian Agama, Drs. H. Alizar, M.Ag mengucapkan selamat kepada keluarga besar almarhumah Ummul Khalisah atas berdirinya masjid tersebut. Menurutnya, pendirian masjid sudah sesuai dengan aturan yang berlaku. Masjid ini tergolong dalam masjid umat.
“Dengan berdirinya Masjid Ummul Khalisah, maka bertambah jumlah masjid di Kota Padang Panjang sebanyak 48 masjid. Di Kecamatan PPB dari 27, kini menjadi 28 masjid. Semoga menambah marwah Kota Padang Panjang sebagai kota Serambi Mekkah,” ujarnya.
Sementara itu, ketua pembangunan sekaligus Ketua Pengurus Masjid Ummul Khalisah, H. Firdaus, S.Pd menyebut, berdirinya masjid tersebut juga mendapat dukungan dari pengusaha Toko Besi Hidayah, H. Ali Usman Syuib. “Beliau menyarankan memakai rangka baja. Pembangunan masjid telah menggunakan dana Rp 1,2 miliar dan terhutang Rp 28 juta.
“Enam bulan lalu, masjid sudah digunakan untuk shalat fardu bagi warga sekitar. Kemudian timbul keinginan melaksanakan Shalat Jumat yang diawali hari ini. Semoga masjid ini bisa dimanfaatkan dengan sebaik mungkin,” ujarnya. (harris/kominfo)
