Ditangan Sutan Riska, RSUD Terbengkalai Diselesaikan

oleh -495 views
oleh
495 views
Sutan Riska targetkan bengkalai RSUD harus selesai. Saat HUT Dharmasraya Januari 2020 sudah beroperasi. (foto: hms-dms)

Dharmasraya,—Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan dan Wabup H. Amrizal Dt. Rajo Medan tak bakal ingkar janji. Duo pemimpin itu sejak semula bertekad selesaikan bengkalai pembangunan rumah sakit untuk daerah (RSUD) Sungai Dareh.

RSUD itu terbengkalai sebelum ini padahal sudah menelan uang rakyat ratusan milyar rupiah untuk membangunnya dulu. Oleh Sutan Riska Januari merupakan tenggat waktu yang dibuat oleh duet Kader PDIP dan Kader Hanura ini.

“Ulang tahun kabupaten, RSUD baru kita sudah harus bisa dioperasikan,” begitu janji orang nomor wahid di kabupaten berjuluk Ranah Cati Nan Tigo itu pada suatu ketika. Tentu tenggat waktu yang diberikan oleh bupati kepada pihak terkait tidak mudah untuk direalisasikan.

Perburuan dana ke pusat harus diintensifkan, perencanaan harus disesuaikan dan pekerjaan harus terus diburu supaya bisa memenuhi tenggat yang sudah digariskan oleh bupati milenial ini.

Bagi Bupati Sutan Riska dan Wabup H. Amrizal Dt. Rajo Medan, penyelesaian RSUD Sungai Dareh yang baru merupakan langkah kemanusiaan dan langkah penyelamatan. Langkah kemanusiaan, lantaran pembangunan sebuah rumah sakit digunakan untuk meningkatkan layanan kesehatan. Bagainana masyarakat bisa memeriksakan kesehatan di rumah sakit yang nyaman, dengan tenaga kesehatan handal, ruangan yang bersih dan sejuk, jarak dari rumah dengan transpor yang lancar.

Selain itu, ketersediaan peralatan kesehatan yang memadai tentu juga menjadi alasan mengata duo pemimpin Dharmasraya harus prioritaskan perkara rumah sakit.

“Kalau ada warga kita yang sakit berat, biar mereka tidak perlu ke padang, cukup di Dharmasraya saja. Kita punya rumah sakit besar dan lengkap,” kata Bupati yang punya pengalaman betapa untuk mendapatkan layanan bagi ibunya harus berjuang ke daerah lain yang jauh. “Bagi saya saja berat, apalagi bagi warga kita yang kurang mampu,” imbuh bupati.

Langkah penyelamatan juga menjadi latar mengapa RSUD baru perlu segera diselesaikan. Maklum, bengkalai rumah sakit bukan tidak mengandung kerugian. Lihat saja, dengan lama ndak diselesaikan, banyak kebocoran dan pelapukan yang terlihat di atap dan lantai bangunan.

“Jadi bangunannya juga harus kita selamatkan. Makin lama tidak kita selesaikan, makin banyak yang rusak,” kata Sutan Riska.

Justru itu, Dia bersama Wabup rela berburu anggaran ke Jakarta. Gedung Kementerian Kesehatan, Bappenas dan gedung Kementerian Keuangan sudah lanyah diinjak sepatu Bupati Sutan Riska dan jajarannya, hingga pemerintah pusat kemudian bersedia mengucurkan dana untuk mengasur penyelesaian pembangunan RSUD Sungai Dareh.

Kini di tahun terakhir masa pengabdian periode pertama, duo pemimpin Dharmasraya berhasil memenuhi tenggatnya sendiri.

Paling tidak, pada ulang tahun Dharmasraya ke 16 Januari tahun depan, RSUD Sungai Dareh sudah bisa membuka layanan poliklinik. Sementara layanan rawat inap masih belum rampung pembangunannya.(rilis: hms-dms)