Ditetapkan sebagai Calon Gubernur, Wagub Nasrul Abit Serahkan Jabatan Kwarda Pramuka

oleh -371 views
oleh
371 views
Jaga Pramuak fokus bangun pendidikan karakter tidak masuk pusaran politik Pilkada, sejak 22/9 NA lepas jabatan sebagai Ketua Kwarda Sumbar. (foto: dok/timna)

Padang ,—-Wakil Guhernur Sumbar Nasrul Abit memang sosok fighter sejati yang siap bertempur dengan caranya bersih dan terhormat.

Terbukti, selain sudah cuti dari jabatan wakil gubernur konsekuensi ditetapkan sebagai calon gubernur Pilkada Sumbar 2020, kini bebagai jabatan non struktural pun diserahkan Nasrul Abit. Sebagai Ketua Kwada Pranuka Sumbar, Nasrul Abit menyerahkan jabatan sejak 22/9 lalu.

“Saya serahkan amanat sebagai ketua Kwarda Sumbar semata-mata untuk menjaga netralitas Pramuka Sumbar,”ujar Nasrul Abit, pada penyerahan jabatan Ketua Kwarda 03 Pramuka Sumbar kepada ketua harian, Yulius. Penyerahan tersebut mencakup semua urusan pramuka di provinsi setempat.

“Iya sudah diserahkan sejak 22 September 2020,” ujar Nasrul abit, ketika ditanya media usai penetapan dirinya sebagai Paslon pada Pilkada 2020

Ia mengatakan Pramuka mesti menjalani kiprah sesuai koridornya, tanpa melibatkan diri dalam kegiatan politik Pilkada Sumbar 2020.

Menurut mantan Bupati Pesisir selatan dua periode itu, peletakan jabatan tersebut merupakan komitmen dirinya agar dapat menjalani masa kampanye dengan baik. Nasrul Abit bersama pasanganya, Indra Catri (NA-IC) sudah ditetapkan sebagai paslon No. 2 Pilkada 2020 dan bersiap menghadapi masa kampanye.

Seperti diketahui menghadapi Pilkada 2020 kali ini, serangan bertubi – tubi telah menghantam Nasrul Abit dan Indra Catri. Kasus tersebut diduga dihembuskan oknum tertentu sebagai kampanye negatif dalam Pilkada.

“Jangan Pramuka nanti digoreng orang juga. Pramuka harus tetap berperan sesuai karakternya,”ujar  Nasrul yang juga Wagub Sumbar tersebut

Kata Nasrul Abit  gerakan pramuka turut mengambil peran dalam membangun pendidikan karakter dengan baik untuk mempersiapkan generasi muda untuk menghadapi masa depan yang penuh tantangan.

“Pramuka sebagai garda terdepan pembinaan anak bangsa, kepengurusan Pramuka diharapkan tidak terlibat dalam praktek politik praktis. Karena jika ini terjadi akan membuat kita terkotak-kotak dan tugas mulia Pramuka sebagai pengembangan karakter anak bangsa menjadi terabaikan,” ucapnya.

Oleh sebab itu, ia tak ingin pramuka terlibat dalam politik Pilkada, sehingga tugas-tugas pendidikan karakter tersebut dapat dilaksanakan dengan baik.

“Saya dekat dengan semua anggota pramuka. Saya ingin jaga pramuka dengan melepaskan jabatan ini,” sebutnya. (*rilis: tema/ii)