Dr. Fauzi Bahar Dt. Nan Sati Mambangkik Tareh Tabanam MTTS-TTS Minangkabau

oleh -670 views
oleh
670 views
.(C) M.A. Dalmenda, M.Si Dt. Pamuntjak Alam sebut kepengurusan LKAAM variatif usung konsep MTTS-TTS. (dok)

Padang,— Minang sekarang beda, tidak seperti dulu lagi, itu petikan  pidato Presiden RI ke 5 Ibu Hj Megawati Soekarno Putri awal tahun ini, sempat menimbulkan pro kontra penafsiran di kalangan orang minang sendiri.

Peran ninik mamak menjadi kunci dari sentilan Ibu Megawati tentang Sumbar beda tersebut. Padahal di Adat Alam Minamgkabau soal Musyawarah Tigo Tungku Sajarangan- Tigo Tali Sapilin (MTTS-TTS) adalah sebuah etika kepemimpinan dalam nagari yang ada di Minangkabau.

MTTS-TTS itu terdiri dari Niniak Mamak, Alim Ulama, dan Cadiak Pandai. Etika kepemimpinan demikian agaknya terasa tergerus oleh perilaku dan gaya komunikasi kepemimpinan kondisi kekikinian. Fenomena demikian ditangkap erat secara cerdas oleh Ketua LKAAM Sumbar Dr.Fauzi Bahar Dt. Nan Sati.

Demikian Dr.(C) M.A. Dalmenda, M.Si Dt. Pamuntjak Alam selaku Ketua Biro Pemulihan Hak-Hak Sako dan Pusako dan Hak Tradisional Lainnya pada LKAAM Sumbar, Selasa 1/2-2022 kepada media di Padang.

Dikatakan Menda Pamuntjak Alam, optimisme mambangkik tareh tarandam oleh Fauzi Bahar Dt. Nan Sati dilontarkan usai di Pati Ambalau oleh Tampuak Tangkai Alam Minangkabau, Ninik Mamak dan Pucuk Adat Nagari Tuo Pariangan, Datuak Bandaro Kayo, disaksikan oleh seluruh peserta. bahkan pengukuhan hadir mantan Mensos RI Bachtiar Chamsyah, Mantan Ketua DPD RI Irman Gusman, perwakilan Kemendagri Hamdani, Walikota Padang Panjang Fadly Amran, Walikota Solok Zul Elfian, Bupati Pasaman Barat dan beberapa perwakilan Bupati dan Walikota serta Forkopimda Provinsi Sumbar. di Aula kantor Gubernur Sumbar, Senin 31 Januari 2022.

“Setidaknya tujuan diangkat kembali MTTS-TTS oleh Pak Ketua Fauzi Bahar Dt. Nan Sati itu ingin kembali mengangkat dengan mengokohkan pemahaman untuk diamalkan nilai-nilai dari Filosofi Minangkabau dengan ABS-SBK di tengah masyarakat di setiap nagari. Upaya mambangkik tareh tabanam soal kepemimpinan di Minangkabau,” ujar Staf Ahli Rektor Unand Bidang Komunikasi dan Media.

Selain itu, diharapkan mampu memperkuat fungsi nagari unit pemerintahan terdepan sebagai wilayah adat dan wilayah pemerintahan dengan keunikan nilai-nilai yang dimiliki masing-masing nagari dan keberagaman lintas nagari.

Mampu menumbuhkembangkan sistem pewarisan dan pelestarian nilai-nilai adat dan budaya di setiap nagari di Minangkabau.

MTTS-TTS kata Dt.Menda dapat digunakan sebagai media komunikasi untuk konsultasi dan pemersatu bagi masyarakat perantau, tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, pemuda, bundo kanduang, dan lain-lain untuk menetapka program serta rekomendasi kebijakan untuk mendukung kelancaran pembangunan masing nagari.

“Saya jadi ikut merasa optimis juga atas gagasan beliau bisa terwujud seperti kesuksesannya semasa menjadi walikota Padang mencanangkan pesantren Ramadhan, zakat, memberantas judi togel. Salah satu upaya yang dilakukan Pak Dt. Nan Sati adalah dengan membangun strategi komunikasi efektif dan lebih humanistik untuk membawa awak dalam gerbong LKAAM Sumbar menuju pencapaian tujuan dari MTTS-TTS secara terhormat dan bermartabat,” jelas anak nagari Salayo Solok yang juga dosen Ilmu Komunikasi Fisip Unand.

Sisi lain, Menda Dt.Pamuntjak Alam mengapresiasi Fauzi Bahar Dt. Nan Sati dalam menyusun kabinetnya yang lebih variatif dengan kombinasi menhadirkan lintas generasi sebagai upaya menciptakan kaderisasi dari kalangan generasi muda berantensi.

Selain itu warna baru di era LKAAM Sumbar sekarang ketika berbagi raso jo pareso bersama media, terlebih melibatkan petinggi media sesuai tupoksi sebagai “menteri penerang” berbasis pada keterbukaan informasi publik sesuai program yang diusung pemerintah.

“Lembaga adat ini langsung memasang kuda-kuda untuk sesanding dengan lembaga lainnya dalam menyerbasluaskan informasi yang edukatif dan informatif, ” ujar .(C) M.A. Dalmenda, M.Si Dt. Pamuntjak Alam. (lkaamnews)