Dua Gubernur dan PLN akan Duduk Bersama Bahas WKP

oleh -641 views
oleh
641 views
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno Sidak kehadiran ASN Pemprov, Senin 3/7. (foto: twitter)
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno akan bahas soal WKP dengan Gubernur Riau dan PLN 12 Mei mendatang. (foto: twitter)

Pekanbaru,— Dua gubernur, Irwan Prayitno (Sumbar) dan Arsyad Juliandi Rachman (Riau) bersama manajemen PT PLN segera duduk bersama membahas Waduk Koto Panjang (WKP) pasca duka banjir dan longsor Pangkalan lalu.

“Membahas WKP, 12 Mei dilakukan pertemuan khusus untuk membahas pola penyaluran air waduk dan kerusakan infrastruktur pasca banjir dan longsor Pangkalan lalu,”ujar Irwan Prayitno sebagaimana disampaikan Kepala Biro Humas Pemprov Sumbar, Jasman Rizal, Minggu 7/5 di Pekanbaru.
Kepastian pertemuan khusus diungkap Irwan Prayitno di sela-sela acara Pengukuhan Pengurus Ikatan Keluarga Lima Puluh Kota-Payakumbuh (IKLPK) ‘Gonjong Limo’ Provinsi Riau & Raker Pertama IKLPK dengan tema ‘Konsolidasi, Optimalisasi, dan Peran Serta Gonjong Limo dalam Pencapaian Visi Riau 2020’ yang berlangsung di Ballroom Hotel Mutiara Merdeka Pekanbaru, Minggu (7/5) siang.
“Pertemuan saya dan pak Arsyad tadi adalah pertemuan permulaan sebagai upaya mengantisipasi bencana banjir berulang yang melanda daerah Pangkalan akibat meluapnya Sungai Batang Kampar beberapa waktu lalu, setelah ini ada pertemuan khusus dijadwalkan 12 Mei ini, juga dengan pihak PLN,”ujar Irwan.
Menurut Irwan Prayitno soal WKP memang dilematis apalagi saat musim hujan. Sebab jika pintu waduk dibuak justru Bangkinang Kampar diterjang banjir.
“Begitu pula kalau tidak dibuka, Pangkalan yang diterjang banjir,”ujarnya.
Sehingga itu, kata Irwan perlu pembahasan bersama untuk menghindari bencana banjir yang korban masyarakat.
Selain itu pada pertemuan khusus 12 Mei juga akan dibahas soal jalan Payakumbuh-Pekanbaru yang kondisinya masih banyak yang rusak dan amblas.
“Itu nanti kita bicarakan dengan PT PLN untuk memperbaikinya tentu PLN bisa ikut bantu memperbaiki, karena dampak bencana juga merusak infrastruktur, sedangkan penyebabnya karena WKP yang dikelola PLN,”ujar Irwan. (rilis humas sumbar)