Emak-emak Super Kerubuni Febby Dt Bangso, Ada Apa?

oleh -725 views
oleh
725 views
Staf Khusus Mendes PTT, Bidang Strategis H Febby Dt Bangso dikerumini emak-emak super, Guru PAUD dan Kader Posyandu se Sumbar di Senin 17/9 di Basko Hotel (foto: dok)

Padang,—Waooo, Staf Khusus Menteri Desa PDTT, H Febby Dt Bangso kemarin dikerumini emak-emak super di Basko Hotel Padang.

Ada apa?, terkait Febby Dt Bangso jadi Caleg DPR RI dari Dapil Sumbar 2-kah? tak menunggu lama jawabannya, pasti tidak.

Ternyata, H Febby bersama emak-emak super untuk melaksanakan bentuk dan komitmen Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) terhadap pelayanan sosial dasar.

Sebanyak 500 ibu-ibu kader Posyandu, Polindes, dan guru PAUD berkumpul, bersama Direktur Pemberdayaan Masyarakat Desa, Kemendesa PDTT, M Fachri dan Febby Dt Bangso membahas strategi pemenuhan pelayanan sosial dasar, yang merupakan kegiatan Pendampingan Pelayanan Sosial Dasar, Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) tahun anggaran 2018, Senin 17/9.

M Fachri mengatakan, kader Posyandu, Polindes dan para guru PAUD merupakan ujung tombak dalam aspek pelayanan sosial dasar. Untuk itu, dia berharap, para pejuang sosial dasar tersebut harus dihadirkan dalam musyawarah terendah yakni pada musyawarah desa atau nagari.

“Bertemu dengan kepala desa sudah biasa, bertemu dengan pendamping desa sudah bosan. Namun bertemu dengan ibu ibu pejuang, tentu sangat luar biasa. Ini pertama kali diadakan di Indonesia,”ujar Fachri.

Dan tanpa, ibu-ibu super ini jangan mimpi kata Fachri nagari hebat tercapai tanpa  aspek pelayanan dasar tidak terpenuhi yang keseharian menajdi tugas mulia ibu-ibu.

“Belum terlambat, segera seluruh nagari untuk para seluruh kader posyandu, guru paud ikut terlibat dalam musyawarah desa. Tahun ini teman pendamping harus bisa mengadvokasi ibu ibu bisa ikut dalam musyawarah nagari,”ujarnya.

Menurutnya, dana desa digunakan untuk dua hal, pembangunan dan pemberdayaan, sejak 2015 sampai 2018, lebih 187 T telah dikucurkan, 80 persen memang untuk pembangunan infrastruktur.

“Sampai hari ini memang masih infrastruktur, kita berharap dana desa ini bisa dibebaskan dari infrastruktur, namun masuk pada proses pada Pemberdayaan ekonomi dan perempuan,”ujarnya.

Sedangkan Staf Ahli Bidang Strategis Mendes PDTT, H Febby Datuk Bangso mengatakan, membuat kegiatan karena dana desa memang juga ditujukan pada pelayanan sosial dasar.

“Ini guru PAUD yang PAUD-nya dibagun dari dana desa. Tentu ini harus mendapatkan perhatian yang seimbang dari pemerintah,”ujarnya.

Tujuannya jelas agar para guru, kader Posyandu mendapatkan pelatihan atau Bimtek (bimbingan teknis) yang selama ini belum terwakili.

“Saat ini kita telah bekerjasama dengan perguruan tinggi. Ini yang kita sinergikan. Kita akan libatkan para guru, kader posyandu dalam berbagai program. Kader posyandu kita sikronkan dengan Fakultas kedokteran, Guru Paud dengan keguruan UNP. Sehingga kapasitas SDM menjadi lebih maju,”ujar Febby.(rilis*)