Empat Hari Jelajah Desa, Tim Kemendes Sebar Fresh Money Rp 8,1 M

oleh -756 views
oleh
756 views
TJD Kemendes di Sumbar hari ini berakhir di Kabupaten Limapuluh Kota. Ketua TJD Kemendes di Sumbar H Febby Dt Bangso mengaku perjalanan empat hari manfaatnya luar biasa dan Indonesia tahu bahwa dana desa luar biasa dampaknya buat Desa/Nagari Maju Indonesia hebat, Selasa 12/6 (foto: mediacenter-tjdkemendes)

Limapuluh Kota,—Masih ragu juga komitmen Pemerintah Joko Widodo terkait membangun Indonesia dari pinggir.

Hanya empat hari Tim Jelajah Desa (TJD) Kemendes, Silaturahmi ke Nagari, Ramadan Berbagi, sebar fresh money senilai total Rp 8,1 miliar. TJD Kemendes sejak Sabtu, Selasa 12/9 berakhir di Kabupaten Limapuluh Kota.

Tim dikordinir Staf Khusus Mendesa PDTT, H Febby Dt Bangso, Sabtu lalu memulai perjalanan di Padang, Padangpariaman, Pariaman, Agam, Pasaman Barat, Bukittinggi dan Limapuluh Kota.

Setiap daerah yang dilalui dan disinggahi, tim melakukan dialog dengan tenaga ahli desa, pendamping desa dan pendamping lokal desa serta perangkat nagari dan pengelola Badan Usaha Milik Nagari (BUMNag)

“Banyak hal berkembang dalam dialog, banyak masukan yang diterima dan banyak harapan yang didapatkan oleh para pendamping desa dari Ketua Tim Jelajah Desa H Febby Datuk Bangso. Sebaliknya, politisi muda Sumatera Barat tersebut juga mendapatkan banyak masukan, terutama dari masyarakat, terkait dengan upaya percepatan pembangunan desa dan peningkatan kesejahteraan masyarakat,”ujar Koordinator Media Center TJD Kemendes di Sumbar Firsaus Abi meresume pejelajahan selama empat hari sambil istirahat minum kopi, di Payakumbuh, Selasa malam.

H Febby Dt Bangso, biasa disapa Datuk Febby pun mengungkapkan dari pengakuan masyarakat, banyak keuntungan yang didapatkan dari pendistribusian dana desa, maupun kehadiran BUMNag.

“Sejumlah BUMNag di Sumbar sudah mulai menghasilkan bahkan mampu memberi income ke Nagari,”ujar Febby.

Ketua Forum.BUMDes Indonesia ini saat TJD Kemendes di Sumbar juga memberikan sejumlah ilustrasi. Banyak daerah atau nagari yang bisa terbuka dan saling terhubung antara satu dengan yang lainnya.

“Seperti di Nagari Katiagan, misalnya. Nagari ini berjarak sekitar 120 KM dari Simpang Ampek. Perjalanan yang diperkirakan sekitar dua jam tersebut, menempuh rute yang berat karena hanya bisa ditempuh kendaraan bergardan ganda.  Dulu untuk menghubungkan Jorong Katiagan dan Jorong Mandiangin butuh waktu sehari, biaya Rp 200 ribu sekali jalan. Tapi ada dana desa, nagari membangun jembatan yang beri kemudahan akses san biaya tranpsor ke masyarakat di Katiagan,”ujar Febby.

Sebelum agenda Jelajah Desa berakhir, Datuk Febby didampingi Rafdinal dan Conrita Ermanto, keduanya direktur di Kemendes PDTT, menyerahkan bantuan untuk seluruh nagari dan BUMNag yang ada di Kabupaten Limapuluh Kota.

“Bantuan ini diberikan untuk mendorong percepatan pembangunan di desa sehingga memperkuat bangsa,”ujar Febby.

Dan selama empat hari perjalanan, rombongan mendistribusikan bantuan senilai totoal Rp 8,1 miliar. Terdiri dari bantuan penguatan modal BUMNag bantuan Usaha Ekonomi Masyarakat, budidaya kelapa, sepeda motor trail, pondok pesantren, penguatan untuk penelitian peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui Lembaga Penelitian dan Pengembangan Masyarakat (LPPM) Universitas Negeri Padang. (rilis: mediacenter-tjdkemendes)