Empat Pimpinan Parpol Berebut Dukungan Golkar di Pilkada Pessel

oleh -673 views
oleh
673 views
Golkar seksi di Pessel, Empat ketua Parpol berebut tiket Cabup, Minggu 9/2 (foto: tsp)

Painan— Empat pimpinan partai politik berebut dukungan Partai Golkar, di Pilkada Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) , Sumatera Barat.

Ke empat ketua parpol tersebut diantaranya: Hendrajoni (Ketua DPW Partai Nasdem Sumbar), Rusma Yul Anwar (Ketua DPC Partai Gerindra Pessel).

Kemudian, Ali Tanjung (Ketua DPC Partai Demokrat Pessel), dan Faldo Maldini (Ketua DPW PSI Sumbar).

Rebutan dukungan terlihat digelaran pemaparan visi dan misi DPC Golkar Pessel, Minggu 9 Februari 2020 di Painan.

Tujuannya jelas, para kandidat berkeinginan dipinang jadi calon Bupati/Wakil Bupati dari parpol berlogo Pohon Beringin.

Selain pimpinan parpol, para tokoh lain pun (tua dan muda) ikut meramaikan.

Seperti; Saidal Masfiyudin (mantan anggota DPRD Sumbar/kader Golkar), Syafrizal Ucok (PNS di Setprov Sumbar), Afrizon Nazar (pensiunan PNS, Kader Gerindra).

Akhirudin (PNS), Jhon Satri (Ketua IKPS Riau), dan Syaiful Ardi (mantan anggota DPRD Sumbar/kader Hanura).

Selain itu, dibarisan muda ikut bersaing; Dedi Rahmanto Putra (Kader Golkar/mantan Ketua DPRD Pessel/anggota DPRD).

Doni Hasiva Yandra (Kader Partai Demokrat/Sekjen DPP IKPS), dan Aqri Febri Handra (Sekretaris DPC PAN Pessel).

“Dari 17 kandidat mengambil formulir pendaftaran, 13 orang mengembalikan,” kata Erman Bakhtiar, Ketua DPD Partai Golkar Pessel, Minggu siang.

Tapi, Hari ini (Minggu), lanjutnya, hanya 11 kandidat bacalon yang menyampaikan visi dan misi.

“Sebab, dua kandidat berhalangan hadir (Ali Tanjung dan Aqri Febri Handra), dikarenakan ada urusan lain, dan mereka sudah mengabarkan ke panpel,” kata Erman.

Menyoal banyaknya kader golkar yang ikut, terangnya, tidak menutup kesempatan kadidat non kader untuk diusung.

“Soalnya, kami di Golkar, akan menyesuaikan arah pasangan dengan arah koalisi. Karena, kami tak bisa mengusung sendiri. Jadi, komunikasi koalisi jelas penting di sini,” kata Erman Bakhtiar. (tsp)