Fadly tak Mau Gambling, Siapkan Tim Rider Pantau Orang Masuk Padang Panjang

oleh -468 views
oleh
468 views
Dua ojke sebagai tom rider mengintai sebuah bus penumpang yang saat diperiksa tidak singgah di Padang Panjang, Kamis 16/4 (foto: kompdgojg)

Padang Panjang,—-Anda masuk Kota Padang Panjang jujurlah di pos pemeriksaan pintu masuk, kalau tidak bisa dipaksa karantina.

Pasalnya Waikota Padang Panjang tidak mau gambling selamatkan masyarakatnya di tengah Covid-19 ini.

”Saya tidak mau pertaruhkan keselamatan masyarakat Padang Panjang dan saya bekerja sesuai Protokol Kesehatan, karena tugas pemerintah  di saat Covid-19 ini jelas cegah dan selamatkan warga,”ujar Fadly Amran, Jumat 17/4 kepada media.

Fadly terpaksa ambil sikap tegas karena dipraktek pemeriksaan ada ketidak jujuran orang saat diperiksa di pos pemeriksaan pintu masuk Padang Panjang.

”Padahal petugas pemeriksa sangat santun bertanya bapak atau ibu singgah di Padang Panjang, ternyata ada yang tak jujur dijawab tidak ee ternyata singgah,”ujar Fadly.

Mulai Kamis kemarin Padang Panjang tidak mau gegabah, Waikota dan tim Gugus Tugas Daerah menerapkan tim rider dengan memberdayakan tukang ojek di Padang Panjang.

”Kalau pelintas di Padang Panjang dicutigai tidak jujur, maka tim rider kami akan membututi, kalau terbukti tidak ada kata lain selain karantina, tindakan ini diambil untuk amankan Padang Panjang dari wabah corona ini,”ujar Fadly Amran.

Ketua Tim Satuan Gugus Tugas Percepatan Pengendalian Virus Corona (Satgas PPVC) Padang Panjang Sonny Budaya Putera di ruang kerjanya, Jum’at, 17/4 dihadiri pada kesempatan itu Kepala BPBD Kesbangpol yang menjadi Ketua Harian PPVC Marwilis, Kadis Perhubungan I Putu Venda dan Kadis Kominfo Ampera Salim.

Disebutkan Sonny, tim rider itu bertugas di masing masing Posko penjagaan batas kota. Seperti Posko Kacang Kayu, Posko Jembatan Kembar dan Posko Bukit Surungan.

“Sudah disiapkan 3 sampai 5 orang ojek untuk bertugas di masing masing Posko tersebut,” katanya.

Disebutkan, anggota tim rider itu akan mengintai bila ada mobil yang mencurigakan.

“Andai kata terjadi peristiwa yang tidak sesuai dengan keterangan. Sopir bus atau pengendara motor menyebut dia hanya lewat saja tidak singgah di Padang Panjang. Tahu tahunya dia masuk kota singgah, maka akan diarahkan segera meninggalkan Padang Panjang,”ujar Sonny.

Sementara itu Kadis Perhungan Kota Padang Panjang I Putu Venda mengatakan, supir ojek itu akan bekerja tiga shif antara pukul 08:00 s/d 16:00. Kemudian Pukul 16:00 s/d 24:00. Dan pukul 24:00 s/d 08:00 pagi.

“Mereka hanya bekerja delapan jam. Sebagai konpensasinya masing masing mereka akan kita beri insentif Rp.70.000 setiap shif,” kata Venda.(koko)