Festival Arung Jeram Limapuluh Kota Bakal Tingkatkan Potensi Wisata dan Ekonomi

oleh -380 views
oleh
380 views
anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Nurkhalis Dt. Bijo Dirajo (doc/ril)

Limapuluh Kota, Tribunsumbar.com — Dinas Pariwsata Provinsi Sumatra Barat melanjutkan event Festival Arung Jeram yang sebelumnya sukses di kawasan Batang Agam Kota Payakumbuh, kini dihelat di Kabupaten Limapuluh Kota pada Sabtu-Minggu (30-31/10).

Festival ini merupakan inisiatif anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Nurkhalis Dt. Bijo Dirajo tepatnya akan digelar di Aia Baba Nagari Halaban, Kecamatan Lareh Sago Halaban. Disini para pecinta Arung Jeram akan ditantang dengan aliran sungai yang deras dan tumpukan bongkahan batu di aliran serta dimanjakan dengan pemandangan nan indah.

Nurkhalis Dt. Bijo Dirajo mengatakan Festival ini merupakan serangkaian Festival Dinas Pariwisata Sumbar yang akan diramaikan oleh Komunitas Arung Jeram Se-Sumbar

“Event ini untuk mempromosikan dan mengenalkan potensi wisata, khususnya yang ada di Limapuluh Kota dimana selama ini tidak begitu diperhatikan, apalagi ditengah pandemi agak lesu. Mudah-mudahan dengan acara ini ada efek positif di daerah sekitar,” ujar Dt. Bijo di Halaban, Sabtu (30/10).

Festival ini diharapkan dapat mempertahankan branding Pariwisata Sumbar di pasar nasional dan internasional serta untuk memberikan apresiasi kepada pelaku wisata dan ekraf agar tetap berkarya/beraktifitas dimasa pandemi.

“Jadi untuk memicu semangat pelaku di daerah untuk tetap melakukan persiapan-persiapan yang dibutuhkan sehingga saat pandemi berlalu semua pihak akan langsung siap menggelar Festival ataupun event yang menarik minat wisatawan untuk datang,” tutup ketua DPC Gerindra Payakumbuh itu.

Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata Sumbar, melalui Kepala Bidang (Kabid) Pemasaranya,  Hendri Agung Irianto menjelaskan Festival Arung Jeram Lareh Sago Halaban adalah salah satu rangkaian kegiatan Festival yang dilakukan Disparprov Sumbar dari inisiatif anggota DPRD Sumbar Nurkhalis Dt. Bijo Dirajo.

“Festival-festival yang dilaksanakan mengingat kondisi pandemi, pada umumnya dilakukan tanpa penonton, diganti dengan tayangan virtual yang jangkauannya lebih banyak ditonton sebahagiannya di luar sumbar, seperti di Youtube Pariwisata Sumbar, media cetak dan elektronik,” kata Agung dalam sambutannya.

Maulina Olivetti selaku Event Organizer (EO) pelaksana kegiatan juga menererangkan tentang persiapan rekan timnya selaku pelaksana kegiatan ini, dikatakan Mulina Olivetti atau akrab disapa Oliv kepada Tribunsumbar.com setidaknya ada 12 tim yang akan ikut memeriahkan kegiatan ini.

“Masing-masing tim terdiri dari 5 orang, dan memiliki tim medis. Menjadi pelaksana dalam kegiatan besar ditengah pandemi covid-19 menjadi tantangan tersendiri bagi kami semua, kami dari EO pelaksana sudah divaksin semua, juga dengan peserta dari masing-masing tim. Untuk masalah track yang akan dilalui peserta, ini terbilang cukup menantang, jadi kami dari EO menyiapkan tali disepanjang aliran sungai seandainya hal yang tidak diinginkan terjadi,” jelas Oliv didampingi rekannya Jihan.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Limapuluh Kota dalam hal ini diwakili Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten setempat Novi Rita SS. Menyampaikan apresiasi kepada Dinas Pariwisata Sumbar dan juga Bapak Nurkholis Dt. Bijo Dirajo telah menyelenggarakan kegiatan ini di Kabupaten Limapuluh Kota.

“Mewakili Pemkab dan Kadis, kita sangat mengapresisasi kepada dinas Pariwisata Sumbar untuk mempromosikan wisata di Limapuluh Kota. Kegiatan ini bersinergi dengan visi misi pemkab Limapuluh Kota. Juga akan berdampak besar bagi pemicu pengembangan wisata di Limapuluh Kota ini kedepannya,” ucap Novi yang akrab dengan awak media.

Hal ini menjadi perhatian bagi Ketua Umum Yayasan Desa Wisata Nutantara Indonesia (Dewisnu) Mangku Nyoman Kandia, saat diwawancara Tribunsumbar.com Via telefon, Mangku Nyoman Kandia sangat mengapresiasi Pemerintah Provinsi Sumbar dan anggota DPRD dalam melirik daerah-daerah yang akan dikembangkan menjadi wisata.

“Farhan (Tribunsumbar.red) bilang kepada Gubernur Sumbar, Bupati Limapuluh Kota dan juga Anggota DPRD (Nurkhalis Dt. Bijo Dirajo) saya sangat mengapresiasi kegiatan tersebut, dan akan berdampak baik untuk wisata Sumbar kedepannya. Karena Arung Jeram merupakan olahraga Extrim, saya juga ingatkan kepada pelaksana jangan pernah berleha-leha, karena menyangkut dengan nyawa manusia,” ucapnya mantan Ketua Gaet Internasional itu.

Terakhir, Salah satu peserta Festival Arung Jeram Ronal (25) sangat mengharapkan kegiatan ini dari dahulunya, dikatakan Ronal semenjak pandemi Covid-19 bisa dibilang hanya Arung Jeram yang jarang diadakan.

“Ini adalah kegiatan yang kami (pecinta Arung Jeram.red) tunggu-tunggu. Hobi kami jarang sekali tersalurkan, terlebih tempat untuk melaksanakan Arung Jeram di Sumbar masih terbilang sedikit, kegiatan ini mengobati rasa rindu kami akan berkreasi diatas aliran air deras,” ucapnya. (farhan)