Forum Bumdes Indonesia Munas di Padang

oleh -1,306 views
oleh
1,306 views
Ketua Forum BUMDes Indonesia H Febby Dt Bangso rencanakan Expo BUMDes Nusantara dan Munas BUMDes Indonesia di Padang. (foto: dok)

Padang–Hebattt, Forum BUMDes Indonesia akan menggelar musyawarah nasional (Munas) di Kota Padang.

Bahkan tak sekedar Munas, kabar hot lagi Expo BUMDes Nusantara juga direncakan digelar di Padang.

“Insya Allah, Expo BUMDes Nusantara dan Munas Forum BUMDes Indonesia berikutnya direncanakan di Padang,”ujar Direktur Pengembangan Usaha Ekonomi Desa Kemendes PDTT Drs Nugroho Setijo Nagoro, M.Si, saat mendampingi Staf Khusus Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) H Febby Datuk Bangso, Selasa 26/6 menginfokan.

Memilih kota Padang sebagai tuan rumah karena banyak yang bisa dilakukan, termasuk upaya untuk mendorong BUMNag yang di Sumbar bisa melihat secara langsung kondisi dan capaian dari BumDes se-Indonesia.

“Sebaliknya, BUMDes se-Indonesia juga bisa melihat perkembangan BUMNag di Sumbar,”ujar Ketua Forum BUMDes Indonesia H Febby Dt Bangso menambahkan, esensi Munas dan Expo digelar di Padang.

Datuk Febby, sapaan akrab tokoh muda Sumbar ini menyebutkan, ada kemajuan luar biasa dari beberapa BUMNag di Sumbar.

Kemajuannya itu pantas diperhitungkan dan diberikan acungan jempol. BUMNag di Sumbar ternyata sudah bisa meningkatkan diri dan capaian usahanya. Ada beberapa BumNag yang sudah berkontribusi untuk Pendapatan Asli Nagari.

“Bukan soal berapa nilainya, tapi kontribusi yang sudah bisa diberikan kepada nagari, merupakan efek domino dari keberhasilan usaha yang dijalani BumNag,” kata Datuk Febby.

Menurut Febby adanya  BUMNag atau BUMDes walau sebuah usaha, tidak semata-mata ditujukan untuk mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya. Sasarannya bukan benefit oriented, tetapi lebih ditujukan untuk sosial benefit.

“Tujuannya bagaimana BUMNag menggerakkan ekonomi di lingkungannya dengan membangkitkan kesadaran, kepedulian dan memotivasi masyarakat agar memanfaatkan setiap peluang yang ada,”ujarnya.

Seperti BUMNag Pakandangan Emas, Padang Pariaman, ternyata kata Febby memberikan inspirasi bagaimana mengelola lahan tidur menjadi lahan produktif. Lahan tidur masyarakat tersebut disewa BUMNag, lalu ditanami jagung. Petaninya pemilik lahan diberi upah oleh BUMNag. Hasil panen dibagi dua, BUMNag dengan petani.

“Keuntungan terbesar tetap didapatkan oleh pemilik lahan,”ujar Datuk Febby.(rilis: kemendes)