Gaji 100% Anggota Dewan Disumbangkan, Langkah Perbaiki Bangsa

oleh -527 views
oleh
527 views
Yohanes Wempi maju Caleg PKS, jadi Masya Allah gajinya disumbangkan 100 persen. (dok)

Oleh: Yohanes Wempi

Presiden BEM KM Universitas Andalas Priode 2002-2003

SEMENJAK dua bulan terakhir, poster bakal calon anggota dewan Provinsi Sumatra Barat yang saya buat menjadi perdebatan pro dan kontra, isinya “Jika Terpilih 100% (persen) Gaji Anggota Dewan Disumbangkan untuk anak yatim dan fakir miskin”.

Ada sebagian masyarakat tidak percaya dengan keputusan pribadi dan sudah sepakat juga semua keluarga saya bahwa jika terpilih dalam pemilu  2024 menjadi anggota dewan tingkat Provinsi Sumatra Barat, maka 100% gaji yang diberikan negara tiap bulan akan disalurkan kepihak-pihak yang lebih membutuhkan.

Secara pribadi sikap ini sudah merupakan sikap yang dipikirkan matang-matang, sudah hasil kajian, masukan dari semua orang dekat, akhirnya saya mengikuti langkah yang sudah dibuat oleh Muhammad Ridwan Anggota DPRD Provinsi Sumatra Barat periode 2019-2024 yang juga melakukan, gajinya disumbangkannya untuk anak yatim, fakir miskin dan UMKM.

Jadi sikap pribadi ini tidak serta merta sebagai gagah-gagah atau pencitraan politik untuk  2024, tapi langkah mengikuti senior saya presiden mahasiswa Universitas Andalas (Unand) yang saya panggil Ajoo Muhammad Ridwan. Sudah ada contoh dan sudah ada yang melakukan sebelum saya.

Secara pribadi, sudah ada kajian, jika kita masuk parlemen dengan niat membantu masyarakat, bangsa dan negara agar lebih baik, saya yakini semua orang yang duduk dalam jabatan penting bisa jadi malaikat, bisa memberikan kebaikan penting seperti pendiri-pendiri bangsa dan para pahlawan bangsa yang berjuang dengan darah dan air mata tampa berharap imbalan.

Langkah menjadi malaikat itu perlu dilakukan disaat bangsa dan negara ini dikuasai oleh kaum hedonis yang jabtan mencari kekayaan dan mencari ketenaran tampa memikirkan rakyat, tampa memikirkan negara ini akan bubar, jika dikuasai oleh mafia pengambil kekayaan negara seperti yang dijelaskan oleh Mahfud MD.

Saya yakini jika penguasa, pihak yang berjabatan mampu menahan diri seperti menolak kekayaan, menolak fasilitas negara, menolak gaji dengan menyalurkan kerakyat yang lebih berhak itu langkah yang lebih Mulya.

Saya prihatin dengan kondisi sekarang, akibat kerakusan jabatan, dimana Mahfud MD membongkar transaksi keuangan lebih kurang 400 triliyun, yang sampai hari ini anggota DPR RI belum berani membuat pansusnya seperti kasus Bank Century. Andaikan saya yang jadi anggota DPR RI maka dengan vokal didorong membentuk Pansus DPR RI untuk mengusut kasus itu.

Tapi saya bangga dengan keberanian aktivis mahasiswa Islam Mahfud MD ini untuk membongkar kejanggalan transaksi di Kemenkeu meskipun berada dalam struktur pemerintahan yang tidak kondusif.

Pak Mahfud MD ini berada di dalam sistem, tetapi tidak bersikap defensif apalagi denial ketika ada dugaan korupsi di dalam tubuh pemerintahan itu sendiri.

Namun dengan lantang, Pak Mahfud MD justru berteriak bahwa ada dugaan transaksi mencurigakan sebesar Rp 349 triliun di Kementerian Keuangan perlu diselesaikan demi rakyat dan negara agar tidak bubar.

Saya secara pribadi meyakini jika ada langka mulia untuk rakyat maka Allah SWT pun akan memberikan jalan dan bantuan menyelesaikan permasalahan bangsa.

Saya berharap budaya yang dibuat yaitu semua gaji dewan, gaji pejabat disumbangkan kerakyat kembali, ada yang mengikuti seperti saya mengikuti langkah Muhammad Ridwan anggota dewan Provinsi Sumatra Barat dari Fraksi PKS menyumbangkan gaji pada masyarakat yang membutuhkan. (analisa)