Gandeng Balai Wartawan, Supardi Sosialisasikan Perda Nomor 14 Tahun 2019

oleh -240 views
oleh
240 views
(doc/fhn)

Payakumbuh — Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumatera Barat (Sumbar) Supardi turun gunung sosialisasikan Perda Nomor 14 Tahun 2019 tentang perubahan atas peraturan daerah Nomor 3 Tahun 2014 tentang rencana induk pembangunan kepariwisataan Provinsi Sumbar 2014-2025, bersama dengan Balai Wartawan Luak Limopuluah (Payakumbuh-Limapuluh Kota.red) di Rumah Makan Uni Mus Sikabu-kabu, Sabtu (6/11).

Supardi menjelaskan setidaknya ada empat pembangunan kepariwisataan Provinsi tahun 2014-2025 yang meliputi Pembangunan destinasi pariwisata, pemasaran pariwisata, industri pariwisata dan kelembagaan kepariwisataan.

“Sampai sekarang, persoalan-persoalan yang masih menjadi kendala untuk pengembangan patiwisata di Sumbar yaitu belum tertatanya dengan baik destinasi wisata yang kita miliki, juga ada persoalan mendasar lainnya, perilaku masyarakat atau sadar wisata belum menjadi ikon masyarakat, belum terintegrasinya pembangunan destinasi wisata antar wilayah, dan terakhir belum memiliki paket-paket wisata yang terintegrasi satu sama lain,” jelas Supardi kepada Tribunsumbar.com.

Lebih lanjut, Supardi mengajak seluruh masyarakat di Sumbar khususnya Luak Limopuluah untuk bersama-sama membangun masyarakat sadar wisata. Supardi juga menjelaskan isu strategis pembangunan kepariwisataan di Sumbar saat ini.

“Isu strategis pembangunan kepariwisataan di Sumbar yaitunya pariwisata halal, taman bumi (Geopark), pariwisata berbasis digital (Digital Tourism) dan ekonomi kreatif, dan penguatan pengalaman wisatawan (Tourist Experiences) melalui atraksi dan desain ruang (Atmosfir) destinasi,” tutupnya.

Wali Nagari Tanjung Haro Sikabu-kabu Padang Panjang, Nofrizal juga meminta untuk mempertegas peraturan nagari (Pernag) tentang pariwisata yang singkron dengan pemerintah kabupaten, provinsi, dan pusat.

“Nagari harus membuat peraturan nagari tentang pariwisata. Regulasi yang jelas sangat penting untuk kami di tanjung aro sikabu ini. Karena kami tidak mau seperti Harau, kami kental akan budaya minangkabau, dengan konteks mengembangkan potensi wisata tanpa harus merubah budaya yang ada,” tuturnya.

Dipenghujung diskusi, wartawan senior Harian Umum Koran Padang Dodi sastra mengajak Supardi menganggarkan untuk wartawan Luak Limopuluah berjalan melihat wisata di daerah lain, sehingga para kuli tinta nanti nya bisa menambah wawasan dan ide sehingga bisa ikut mengembangkan wisata.

“Kalau bisa, agar pengetahuan wartawan Luak Limopuluah ini tentang pariwisata meningkat, Bapak Supardi menganggarkan kepada kami para kuli tinta ini untuk melihat daerah lain yang pariwisatanya bagus dan memiliki regulasi yang jelas,” kata Dodi dalam guraunya.

Adapun yang hadir dalam kegiatan ini Supardi, wali nagari, perangkat nagari, tokoh masyarakat dan puluhan wartawan Luak Limopuluah baik dari media cetak ataupun online, acara berjalan lancar dengan mematuhi protokol kesehatan. (Farhan)