Gandeng KWT Sinar Pagi, Dosen Politeknik ATI Padang Sukses Sosialisasikan Olahan Pangan Tongkol Jagung

oleh -354 views
oleh
354 views

Oleh Fikri Arsil
Dosen Politeknik ATI Padang


Dosen Politeknik ATI Padang lewat Prodi Teknik Industri Agro sukses menyelenggarakan Kegiatan Sosialisasi “Pelatihan Pengolahan Limbah Tongkol Jagung Menjadi Kerupuk Sebagai Peluang Usaha di Desa Aie Tajun Lubuk Alung”.

Kegiatan yang diketuai oleh Dr. Maryam, MP, IPM, ASEAN (ENG) tersebut dilaksanakan secara offline dan onsite pada Sabtu, 18 Juni 2022 di Desa Aie Tajun, Lubuk Alung. Saat ini Tim Pengabdian (Dosen Poltek ATI Padang) mempunyai kewajiban melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat.

Dalam kondisi Pandemi Pasca Covid-19 saat ini, kegiatan ini diharapkan dapat berkontribusi kepada masyarakat/IKM melalui pemanfaatan teknologi pangan/inovasi produk untuk pengembangan usaha. “Kegiatan pendampingan proses produksi serta desain kemasan produk diharapkan bisa membantu meningkatkan perekonomian masyarakat, Ujar Maryam”

Kegiatan pelatihan ini melibatkan Kelompok Wanita Tani (KWT) Sinar Pagi sebagai Mitra Kegiatan. Indikator keterpilihan Mitra yang terkait secara langsung adalah IKM/masyarakat yang berminat berwirausaha atau mengembangkan inovasi produk ini di Nagari Aie Tajun.

 

Komoditas unggulan dari KWT Sinar Pagi diantaranya adalah jagung manis, jagung pipilan untuk pakan ternak, jahe merah instan, serta beraneka ragam sayur-sayuran.
Berdasarkan data Badan Statistik, Kecamatan Lubuk Alung merupakan kecamatan yang memiliki luas lahan jagung tertinggi di Kabupaten Padang Pariaman sebesar 3.126,4 Hektar. Kanagarian Aie Tajun merupakan salah satu daerah penghasil jagung di Kecamatan Lubuk Alung. Masyarakat Nagari Aie Tajun Kecamatan Lubuk Alung sebelumnya sudah membudidayakan jagung pipilan.

Jagung pipilan adalah jagung yang telah mengalami pemisahan antara biji jagung dengan tongkol jagung. Jagung pipilan tersebut dimanfaatkan oleh industri pakan ternak, hal ini dipengaruhi oleh meningkatnya permintaan jagung pipilan sehingga membuka peluang petani dalam meningkatkan pendapatan, tetapi limbah tongkol jagung yang dihasilkan juga meningkat seiring meningkatnya permintaan jagung pipilan.

Terdapat peluang usaha bagi masyarakat untuk mengolah limbah tongkol jagung menjadi kerupuk, sehingga dapat menghasilkan nilai tambah selain menjual jagung pipilan.

Permasalahan pengolahan limbah tongkol jagung oleh masyarakat serta bagaimana memanfaatkan peluang usaha ini bisa diatasi dengan memberikan teknologi pengolahan dan pendampingan proses pengolahan limbah tongkol jagung menjadi kerupuk kepada masyarakat, termasuk teknologi pengemasan dan desain kemasan sebagai peluang usaha produk lokal.

Kegiatan ini dibuka secara langsung oleh unsur perangkat nagari yang di wakilkan oleh Sekretaris Wali Nagari, Jefrizon, S.Pt. Dalam Sambutannya Jefrizon mengatakan kegiatan ini merupakan kegiatan yang sangat tepat, dan betul betul dibutuhkan oleh IKM untuk memberikan nilai tambah pada ketersediaan tongkol jagung dan inovasi serta pengembangan produk pangan dari olahan tongkol jagung.

“Dalam rangka supporting terhadap potensi komoditas jagung dan inovasi produk sebagai komoditas unggulan daerah, kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) diharapkan bisa membangkitkan Industri Kecil Menengah (IKM) di daerah ini dengan memanfaatkan potensi tongkol jagung yang selama ini belum termanfaatkan, ujar Jefrizon.”

Tim PKM yang beranggotakan Instruktur Maria Isfus Senjawati, MT, Rizki Alfi, MT, Fikri Arsil, MP, Verra Syahmer, MT, Devia ST, Lucy Prima Ardi, S.Si dan Alvernia, A.Md ini memberikan materi pelatihan berupa demonstrasi pembuatan dan pengemasan produk kerupuk tongkol jagung. Tim PKM mengharapkan output produk yang dihasilkan dari pelatihan ini bisa dijadikan produk khas daerah nagari Aie Tajun .(**)