Ganefri Perbaharui Paradigma Kepsek se-Kota Padang

oleh -710 views
oleh
710 views
Ganefri tekankan kepada sekolah dan guru di era digitalisaai sekarang jangan gagap teknologi, pada seminar nasional di Kota Padang, Senin 25/6 (foto: humasunp)

Padang,—Rektor Universitas Negeri Padang, Prof. Ganefri, Ph.D jadi narasumber utama di ajang Seminar Nasional Dinas Pendidikan Pemerintah Kota Padang, di Ball Room, Hotel Mercure, Padang.

Seminar tersebut mengambil tema “Peran Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan yang Berbasis IT di Satuan Pendidikan.

Pada iven prestisius yang dihadiri oleh para Kepala Sekolah Dasar dan Menengah/MTsN seKota Padang, Ganefri sampaikan buah pikiran bertajuk  ‘Penguatan Peran Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah dalam Mendorong Proses Pembelajaran yang Konstruktif di Era Revolusi Industri 4.0’.

Rektor UNP tampil didampingi dua Narasumber lainnnya, yaitu Kepala Dinas Pendidikan Kota Padang, Drs. Barlius, M.M, dan utusan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kasubdit Program dan Perencanaan Sekolah Dasar, Sri Wahyuningsih, M.Pd.

Prof. Ganefri, Ph.D menekankan arti penting peningkatan dan penjaminan mutu pendidikan di segala lini. Hal itu bisa dicapai melalui beberapa hal. Yang pertama adalah peningkatan dan profesionalisme kepala sekolah, karena mutu pendidikan di satuan pendidikan menurut hasil penelitian ditentukan sebesar lebih kurang 60 persen oleh kepala sekolah masing-masing.

Untuk menjemput mutu yang baik, pengelola pendidikan (Kepala Sekolah, Guru, dan Dinas Pendidikan) harus berpedomean selalu kepada delapan Standar Nasional Pendidikan.

“Kedua, penguatan komitmen dari instansi terkait, termasuk Dinas Pendidikan, Dewan Pendidikan, Komite Sekolah, dan Institusi LPTK (Lembaga Pendidikan Tenaga Keguruan) sebagai lembaga pendidikan yang memiliki core mencetak guru,”ujar Ganefri.

Ketiga, lanjut Rektor UNP, yang juga perlu dilakukan adalah revitalisasi paradigma pendidik dalam hal hakikat proses pembelajaran, di mana proses pembelajaran yang sejati adalah membelajarkan siswa sehingga ilmu pengetahuan tidak sekadar ditransfer dari guru, melainkan guru wajib membuat siswa memiliki kemampuan untuk mengkonstruksi ilmu pengetahuannya secara konstruktif.

Dalam hal ini, kita perlu merujuk kepada hasil pemeringkatan dari PISA (Programme for International Student Assessment) terkini, di mana peringkat termutakhir 2018 Indonesia masih menduduki peringkat ke 63 dari 72 negara yang dinilai.

“Ada tiga kompetensi siswa yang diukur dalam hal ini, yaitu reading skill (kemampuan membaca), mathematic skill (kemampuan matematik), dan sains skill (kemampuan sains). Pada ketiga domain ini, peringkat kita sesungguhnya sudah naik emlat peringkat dari tahun sebelumnya, namun tentu harus lebih ditingkatkan lagi, mengingat peringkat Indonesia di Asia Tenggara masih kalah jauh dari Singapura, Vietnam, Thailand dan Singapura,”ujarnya.

Ganefri di makalahnya mengataka. bahwa kesadaran untuk mengejar ketertinggalan melalui peningkatan kompetensi guru agar melek Revolusi Digital di era Disruptif adalah sebuah keharusan.

“Bukan zamannya lagi guru di era sekarang gaptek (gagap teknologi) karena karakteristik zaman digital dicirikan oleh kemampuan mengaplikasikan Informasi Teknologi (IT) dan ketergantungan dan ketelitian terhadap data (Big Data),” ujarnya.

Ganefri menambahkan, tidak ada salahnya Indonesia meniru hal positif dari pengelolaan pendidikan di negara maju seperti Finlandia.

“Di sana guru merupakan alumni terbaik dari perguruan tinggi dan memiliki kecakapan dan profesionalisme yang tak bisa dibantah merupakan yang terbaik di dunia,”ujarnya pada seminar nasional berlangsung selama, 25-26 Juni 2018, untuk dua angkatan dihadiri hari pertama oleh 150 Kepala Sekolah Dasar dan Menengah se Kota Padang. (Agusmardi/humasunp).