Gawat… Realisasi OPD Rendah, Wakil Rakyat: Saatnya Gubernur Berani Evaluasi

oleh -122 views
oleh
122 views
Anggota DPRD Sumbar, HM Nurnas (doc)

Padang,—- Ancaman anggaran daerah kecil realisasi diakhir tahun akan berulang lagi seperti 2022 lalu.

Waktu 2022 sisa anggaran sempat viral sebagai pelaksanaan pemerintahan yang jelek. Tapi dalam waktu singkat, menjelang berakhir tahun realisasi APBD Sumbar tembus 90 persen lebih.
Pada semester dua ini kondisi realisasi anggaran dibayang-bayangi kondisi seperti 2022 lalu. Wakil Rakyat Sumbar HM Nurnas mencermati kondisi realisasi saatnya Gubernur Sumbar melakukan evaluasi terhadap pejabatnya.

“Semester dua ini, faktanya Realisasi Belanja APBD 2023 banyak OPD Pemprov masih rendah, bahkan catatan saya ada lima OPD rendah merealisasikan belanja daerah, termasuk Dinas Kominfotik Sumbar,”ujar HM. Nurnas saat berdiskusi dengan banyak media, Senin 25/9-2023 di Padang

Menurut HM. Nurnas, rendah merealisasikan belanja daerah adalah cerminan buruk kinerja kepala dinas, biro maupun badan di jajaran Pemprov Sumbar.

“Saya memantau realisasi, ternyata Kadis Kominfotik termasuk yang lemah merealisasikan belanja daerah,”ujar Anggota DPRD Sumbar tiga periode ini

Padahal kata Nurnas realisasi belanja sangat berpengaruh pada geliat perekonomian Sumbar.

“Bahkan meski gembar-gembor gubernur dengan Program Unggulan (Progul) nya ternyata banyak dinas terkait realisasi sangat jauh dari target yang direncanakan. Dinas Kominfotik Sumbar itu sebagai dinas penunjang dalam keterbukaan juga ternyata tidak mampu melaksanakan Program kegiatan dengan baik,”ujar Nurnas.

Atas kondisi merealisasikan belanja daerah yang rendah, sudah bisa menjadi bahan evaluasi Gubernur Sumbar

“Gubernur Sumbar bisa jatuhkan warning atau ganti Kadis yang realisasi anggarannya jelek terhadap orang orang yang dipercaya jadi kepala dinas. Jika tidak ada evaluasi Kadis atau Kepala OPD saya kuatir target yg telah ditentukan di RPJMD tentu tidak akan tercapai,”ujar Nurnas.

Soal data dari 52 OPD pengguna anggaran sudah disampaikan kepada pejabat terkait pengelola dan pengawasan di Pemprov Sumbar.

‘Jadi kalau enggan ganti Kadis karena alasan lain, Gubernur bisa evaluasi dengan realisasi dari belanja uang rakyat yang dikelola Kadis-Kadis di jajarannya,”ujar HM Nurnas.(***)