Genius Umar ‘Manggaleh’ Wisata Sumbar ke Dunia

oleh -386 views
oleh
386 views
Webinar TPO, Wako pariaman yang juga Co TPO Genius Ar jualan potensi wisata Sumbar dan Pariaman, Selasa 7/7 kemarin. (foto: dok/kominfosb)

Pariaman,—Genius Umar sosok walikota yang tidak memantang apapun juga. Selain berjibaku meningkatkan geliat ekonomi rakyatnya saat pandemi masi mendera.

Genius Umar pun ‘khatam’ soal manggaleh (jualan) wisata Sumbar dan Pariaman ke dunia internasional.

Kok jo Pak Gen apo se manjadi dek liau mah (dengan pak genius semuanya bisa berhasil). Yo Kerek wak jo pak Gen ko (salut sama pak gen), untuk ekonomi masyarakat dia tidak memantang,”ujar Suardi sambil santap kopi di Pasa Kuraitaji Rabu 8/7.

Ungkapan warga itu bukan opok-opok.com atau buat Genius Umar senang, silahkan lihat rekaman webinar Genius Umar Selasa kemarin.

Fasih berbahasa Inggris membuat Genius tak sungkan bercuap jualan wisata. Genius yang Co President Tourism Promotion Organization (TPO) membuka webinar diikuti oleh perwakilan 16 negara se Asia Pasific.

Genius menjelaskan TPO berfungsi sebagai jaringan antara pemerintah kota dan entitas swasta di arena pariwisata. Organisasi ini diberkahi dengan tanggung jawab untuk mendorong anggotanya bekerja bersama mendukung industri pariwisata.

Tujuan organisasi ini diterjemahkan ke dalam sejumlah proyek di lapangan, seperti pertukaran informasi dan pendapat di antara kota-kota anggota, pemasaran tujuan wisata, mengembangkan produk pariwisata baru, dan membina sumber daya manusia di sektor pariwisata.

“TPO bertujuan untuk membangun jaringan antarkota untuk mengembangkan praktek pariwisata terbaik dan pengembangan industri pariwisata antara kota-kota anggota Asia Pasifik,” ujar Genius Selasa kemarin itu.

Webinar Tourisme Promotion dipandu moderator dari Busan Korea Prof Dr Hwang Yeong Hyeon. Tampil sebagai pembicara dari Busan Korea Dr Lee Mi Soon, dari Kota Bhemdatta Gomathi Awasthi dari Kota Foshan China Chen Xinwen dan Kota Ho Chi Min Chi Le Truong Hien Hoa dan Kota Kuala Kamgsar Ipoh Malasyia Zulkarnain Muhammad serta pembicara lainnya.

Menurut Genius, dengan terpilihnya Kota Pariaman sebagai Co President TPO, akan sangat membantu promosi Kota Pariaman yang lebih dikenal di kawasan Asia Pasifik, dan tentunya akan berdampak pada tingkat kunjungan wisatawan.

“Kota Pariaman menyimpan banyak keindahan, baik pantai maupun pemandangan yang mempesona dari pulau-pulau yang membentang di depannya, terutama dengan penataan fasilitas dan infrastruktur yang indah, menjadikan Kota Pariaman sangat cocok untuk berlibur bagi wisatawan. Saya mengundang semua anggota TPO, yang terdiri dari 16 negara dengan 150 anggota kota di seluruh dunia untuk datang ke kota Pariaman,”ajak Genius.

Kota Pariaman saat ini telah berencana mengadakan perkemahan pemuda Asia Pasifik pada tahun 2020 ini.

Namun, virus korona membawa dampak yang cukup luas. Virus baru yang muncul sejak akhir 2019 tidak hanya mempengaruhi kesehatan, tetapi juga sektor ekonomi dari berbagai negara di dunia. Tidak ketinggalan, virus ini juga menyerang sektor pariwisata.

Melemahnya industri pariwisata ulah virus korona terjadi di Indonesia. Beberapa tujuan wisata seperti Bali, Yogyakarta dan Lombok mengalami penurunan pengunjung yang drastis.

Menurut Genius, industri pariwisata adalah industri yang melibatkan manusia sebagai komoditas utamanya. Karenanya maskapai penerbangan, hotel, restoran, dan agen perjalanan yang mengandalkan pendapatan mereka dari wisatawan mengalami krisis karena penyebaran virus korona.

“Jika dibiarkan, negara ini dapat menderita kerugian karena industri pariwisata yang terus anjlok,”ujarn Genius.

Genius melanjutkan, tumbuhnya pariwisata internasional adalah salah satu industri yang telah secara signifikan meningkatkan kondisi ekonomi global sejak 1950-an.

Data menunjukkan, jumlah wisatawan yang melakukan perjalanan internasional setiap tahun mengalami peningkatan. Sebanyak 1 miliar orang pada 2010, dan 1,4 miliar orang pada 2018. Menurut WHO, angka ini bahkan diperkirakan akan terus tumbuh.

Namun, sejak virus korona menyentuh skala global, kenyataannya berbanding terbalik, jumlah ini telah menurun. Karena korona pula, pariwisata dunia mengalami kehilangan sekitar USD 300-400 miliar.

“Itu semakin banyak maskapai penerbangan mulai tak beroperasi untuk mencegah penyebaran Covid-19,” ujar Genius.

Meski begitu, kata Genius, pemerintah negara yang terkena virus korona harus bekerja untuk memulihkan industri pariwisata setelah wabah ini secara bertahap dan terus menurun. Dengan demikian, wisatawan dapat melakukan perjalanan lagi dan kondisi ekonomi dapat kembali stabil.

Genius berharap virus korona ini dapat segera berlalu, sehingga sektor pariwisata yang telah menjadi andalan bagi negara dan organisasi dapat kembali bergairah.

“Semoga kebersamaan dalam menghadapi berbagai peristiwa yang hadapi saat ini, akan membuat lebih kuat dan menggerakkan pariwisata kita menjadi lebih baik,” ucap Genius.

Bersama dengan TPO Genius juga berharap bahwa kerja sama dan agenda pariwisata yang telah dibuat sebelumnya dapat dilanjutkan di era normal baru saat ini, sambil tetap memperhatikan protokol kesehatan. (rilis: diskominfosb)