GSB Ujud ‘basamo mako manjadi’ Batang Arau pun Bersih

oleh -1,363 views
oleh
1,363 views
Andrinof Chaniago, inisiator Gerakan Sungai Bersih (GSB) serahkan tangguak jaring ke Komunutas Sapu Lidi tanda dimulainya aksi bersih sungai Batang Arau, Minggu 29/7 di Padang (foto: aik)

Padang,—Filosofi, sebatang lidi tidak berarti apa-apa, tapi kalau diikat banyak maka baru lidi berguna.

Sepertinya filosofi lidi itu menjadi bahasa hebat para penggerak kegiatan positif sekarang ini di Sumbar. Bahasa basamo mako manjadi (bersama maka terjadi) nyata terasa saat Gerakan Sungai Bersih (GSB) beraksi di Sungai Batang Arau Kota Padang, Minggu 29/7.

“GSB merupakan aplikasi dari basamo mako manjadi, dan memaknai lidi satu tak berarti apa-apa, tapi dkumpulkan menjadi banyak baru berguna seperti sapu lidi untuk bersihkan sampah,”ujar Inisiator GSB yang juga Komut BRI Andrinof Chaniago sambil menyerahkan tanguak (jaring rajut) untuk mengambil sampah di sungai kepada komunitas Sapu Lidi.

Aksi bersih GSB pun dimulai, enam BUMN pendukung seperti IPC, Petamina, Pegadaian, PLN dan lain-lain kerahkan karyawan untuk basamo barasiahkan Batang Arau.

Kompak, personil TNI dan Polri berbaur bersama maayarakat bersihkan sungai Batang Arau pada GSB, Minggu 29/7 di Padang. (foto: aik)

Tak hanya BUMN, TNI dan Polri di Sumbar pun mengerahkan anggotanya untuk berbaur bersama masyarakat pada aksi GSB Minggu pagi ini.

Menurut Andrinof, Batang Arau kalau bersih maka sungai itu bisa aejajar dengan sungai di Eropah dan Australia.

“Apalagi viewnya unik dan indah, sebelah kanan ada jejeran bangunan yang menjadi ikon Padang yakni Kota Tua, lalu samping kiri ada perbukitan Gunung Padang, ini potensi tapi kalau dijadikan tong sampag mengalir ya sirna potensi itu,”ujarnya.

Memaknai Gerakan Sungai Bersih menurut Pakar Pariwisata Unand Sari Lenggogeni, mengatakan harus ada perubahan sikap masyarakat di sepanjang aliran sungai.

Pakar Pariwisata Unand Sari Lenggogeni. (foto: aik)

“Stop buang sampah ke sungai, sadar sampah kita bukan untuk orang lain, lalu buang sampah ke sungai dosa,”ujar Sari.

Menurut Sari, aksi GSB hari ini, diiniasiasi Andrinof Chaniago dan disponsori oleh enam BUMN merupakan bagian usaha mengkampanyekan pentingnya sungai bersih.

“Ini bagian ikhtiar, diinisiasi oleh Uda An, direspon oleh enam BUMN, penggiat pariwisata siap, masyarakar Seberang Palinggam antusias, lalu Pemko Padang menyambut positif, mahasiswa Unand, UNP dan UBH turun, bahkan bapak-bapak dari TNI dan Polri juga berjibaku dalam satu aksi yakni bersihkan sampah Batang Arau,”ujar Sari Lenggogeni.

Sedangkan penggiat pariwisata, Syafriawati mengatakan sebagai kegiatan perdana dari GSB ini, tentu tidak menjadi yang terakhir.

“Tidak cukup satu kali lalu sungai bersih, merubah kebiasaan buang sampah ke sungai itu butuh waktu, gerakan ini harus berkelanjutan, dan terpenting yakni pemerintah melakukan penegakan hukum sebagai efek jera bagi warga yang buang sampag ke sungai,”ujarnya.

Sedangkan penggiat lingkungan hidup spesialisasi menyelam dan penyelamat teruma karang dari UBH Padang Indrawardi Manati mengatakan aksi pagi ini bagus.

“Tapi jangan berhenti untuk menghimbau dan mengajak masyarakat tidak lagi buang sampah sembarangan, betul kata pak Andrinof Chaniago tadi kalau sungai Batang Arau ini bersih dan higienis, pasti menjadi potensi wisata sungai yang menarik wisatawan datang,”ujarnya.

Seorang ibu terlihat menangguak sampah yang ada di sungai Batang Arau pada aksi GSB, Minggu 29/7 (foto: aik)

Aksi berlangsung di enam titik, Andrinof Chaniago memulai aksi bersih sampah menggunakan boat, Andrinof menysuri sungai bersama Wako Padang Mahyeldi Anyarullah, Kapolres dan Kodim. Mereka terlihat menangguak (mengambil) sampah yang beserakan maupun terbawa arus sungai.

Luar biasa Aksi GSB ini, meski cuaca tak bersahabat para peserta aksi tetap antusias bersihkan sungai dan daratan sepanjang aliran Batang Arau, semangat makin menjadi karena 100 pengumpul sampah pertama mendapat hadiah voucher tabungan emas dari Pegadaian. (own)