Gubernur Sumbar Beri Edukasi ABS-SBK di SMAN 1 Padang

oleh -106 views
oleh
106 views

Padang–Gubernur Sumatera Barat, Buya Mahyeldi berikan edukasi tentang falsafah Adat Basandi Syarak Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK) kepada 100 generasi muda dari kalangan siswa SMAN 1, SMAN 2 dan SMAN 3 Padang di Masjid Fauzul Azim, SMAN 1 Padang, Senin (29/8/2022).

Dalam pemaparannya, Gubernur menyampaikan pemahaman tentang Undang-undang Sumatera Barat Nomor 17 Tahun 2022 tentang Provinsi Sumbar. Menurut gubernur, kearifan lokal, budaya dan falsafah ABS SBK mendasari kegiatan di pemerintah daerah dan masyarakat Minangkabau.

Disamping itu gubernur juga menyampaikan bahwa dalam mewujudkan nilai-nilai yang ada di dalam masyarakat perlu adanya kesepakatan dan komitmen untuk mewujudkan ABS-SBK sebagai tata kehidupan yang harmonis, agamis, beradat serta berbudaya.

“ABS-SBK adalah pemersatu umat bagi masyarakat sumbar, adat kita disendikan dengan agama dan kitabullah. Satu sama lain saling kuat menguatkan,” ujar gubernur.

Gubernur juga mengatakan, terwujudnya falsafah ABS SBK membutuhkan komitmen dan kesepakatan bersama antara pemerintah dan masyarakat. Menurutnya tidak mungkin budaya dan istiadat akan lahir tanpa adanya komitmen dan kesepakatan bersama.

“Komitmen terlaksana karena ada kesadaran untuk menyepakati peraturan tersebut. Salah satu contohnya adalah seragam yang dipakai murid-murid SMA 1 ini, hal tersebut merupakan komitmen dengan para guru,” ucap gubernur.

Di acara tersebut gubernur membagikan buku pedoman pengamalan ABS-SBK kepada para siswa yang berhasil menjawab pertanyaannya, kabarnya buku ABS-SBK akan jadi muatan lokal murid SMA se-sumbar berdasarkan surat edaran gubernur Nomor 420/3475/Disdik-2022.

“Sekarang buku ini sudah tersedia di perpustakaan sekolah, kalau bisa tiap murid punya buku ABS-SBK ini, agar mereka bisa mempelajari adat budaya Minangkabau lebih komprehensif,” harapnya.

Hal tersebut juga disampaikan Kepala Dinas Kebudayaan, Syaifullah, mengatakan buku pedoman pengamalan ABS – SBK yang disusun oleh para pakar dan praktisi tersebut merupakan tonggak sejarah penting dalam perjalanan perkembangan kebudayaan Minangkabau.

Selain gubernur di acara tersebut hadir sebagai narasumber Anggota Komisi V, Hidayat dan Buya Mas’oed Abiddin yang merupakan seorang Budayawan Sumbar sekaligus sebagai Tokoh Agama. (**)