Gubernur Sumbar Buka MTQN XL Tingkat Kabupaten Agam

oleh -135 views
oleh
135 views

Agam— Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi membuka acara Musabaqah Tilawatil Qur’an Nasional (MTQN) Tingkat Kabupaten Agam ke- XL di Lapangan Bola Kaki Jorong Paninggahan Ateh, Nagari Nan Tujuah, Kecamatan Palupuah, Kabupaten Agam, pada Kamis (26/5/2022).

Dalam sambutannya Gubernur mengatakan Al-Qur’an dan Sunnah merupakan landasan kehidupan masyarakat minangkabau, yang menganut Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK). Oleh sebab itu diperlukan pemahaman dan implementasi nilai-nilai Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.

“Dengan begitu, MTQN Tingkat Kab. Agam ini salah satu momen membumikan Al-Qur’an di tengah masyarakat, sehingga lahirlah generasi qur’ani dan menjadikan Agam lebih baik kedepannya,” ungkapnya.

Gubernur juga menyinggung orang orang yang saat ini berani dan secara terbuka ingin menghapus 300 ayat Al-Qur’an.

“Hal yang seperti ini baru kita rasakan akhir-akhir ini saja, dahulu jangankan 300 ayat, 1 ayat pun yang mau dihapus masyarakat sudah heboh di dunia ini. Namun pada kenyataan sekarang ini, ada orang yang mau menghapus Al-Qur’an sampai 300 ayat itu, bahkan tidak sedikit juga orang yang memberikan dukungan kepada mereka. Apalagi yang berbicara itu mereka yang sudah murtad dari agama islam,” lanjutnya.

Sementara itu, Bupati Kabupaten Agam, Andri Warman, mengatakan pihaknya telah melakukan MoU dengan Kankemenag dan MUI dalam mengembangkan minat baca tulis Al-Qur’an bagi generasi Kabupaten Agam. Selain itu, sekarang ini Pemkab Agam tengah mengupayakan di setiap jorong memiliki minimal satu rumah tahfidz.

“Untuk kondisi terkini Kab Agam telah memiliki 200 rumah tahfidz. Hal ini diupayakan demi menumbuhkan kecintaan umat kepada Al-Qur’an dan mewujudkan SDM unggul serta profesional yang bermental qur’ani,” katanya.

Mendukung pengembangan rumah tahfidz ini, Kepala Kanwil Kemenag Sumbar, Hendri, berharap masyarakat Agam dapat menjadi masyarakat yang humanis dan terbuka, serta sebagai salah satu bentuk dakwah sempurnanya akhlak dan jati diri umat.

“Kita harap nilai-nilai Al-Qur’an mampu mewarnai setiap gerak langkah kita, baik dalam kehidupan keluarga, masyarakat, dan di kalangan birokrasi. Hal ini juga dapat dijadikan motivasi bagi kita untuk meningkatkan kualitas dan pengembangan diri di tengah masyarakat,” tuturnya.

Ia juga berharap dengan adanya MTQN Tingkat Kab. Agam dapat menimbulkan multiflyer effect terhadap kehidupan masyarakat, seperti munculnya gerakan cinta kepada Al-Qur’an, munculnya kegiatan Mari Mengaji, kegiatan kembali ke surau, dan gerakkan 1000 tahfidz. (ms)