H Taslim Chaniago Dt Tambogo

oleh -1,186 views
oleh
1,186 views

Oleh: Guswandi/ Presiden Kommintau

Mayoritas kita pernah gagal dalam hal apapun. Pilihan nya menyerah atau tetap berjuang. Apalagi kita orang Minang, pantang untuk menyerah. Karena menyerah itu hanya ketika nyawa berpisah dengan raga.

TASLIM Dt Tambogo. Nama yang sudah tak asing dalam percaturan politik Sumbar sejak reformasi 1998 bergulir..

Pertama kali bertemu dengan sosok Taslim saat dirinya menjadi anggota DPRD Sumbar sekitar 2004. Tapi hanya sekedar bertemu diacara mahasiswa Agam kala itu.

Mulai dekat saat dirinya menjadi anggota DPR RI, sekitar tahun 2011. Dari belasan anggota dewan asal Dapil Sumbar yang ada di DPR RI, saya tertarik dengan sosok Taslim..

Dia sosok yang berani adu argumen dengan politisi kondang dan pemerintah. hampir sama dengan Nudirman Munir berani bicaranya.

Meski anak baru di DPR RI, Taslim mendapatkan kepercayaan masuk badan anggaran (Banggar). Kalau boleh dikatakan itu posisi rebutan para anggota dewan. Seluruh anggaran negara dibahas di sana.

Awal tahun 2012, Taslim bikin gempar. Dia menggundurkan diri dari Banggar. Karena ada anggaran fasilitas untuk Banggar yang berlawanan dengan hatinya. Di kala masyarakat masih hidup susah, tidak pantas Banggar dikasih fasilitas yang begitu mewah.

Awalnya saya cukup terkejut dengan keputusan Taslim, karena posisi dia sangat strategis. Tapi setelah mendengarkan langsung alasannya, saya akhirnya paham. Kalau sudah berhubungan dengan hati nurani susah juga menjalankan.

Banyak yang bertanya apa yang telah diperbuat Taslim selama jadi anggota DPR RI. Tidak ada yang salah dengan pertanyaan tersebut, karena yang tersorot media lebih banyak soal kritik Taslim kepada pemerintah. Baik itu tayang di TV nasional atau koran dan media online.

Tapi perlu diketahui, pasca gempa Sumbar 2009. Taslim salah satu sosok kunci dari besarnya anggaran untuk rehab rekon Sumbar. Anggaran naik hampir dua kali lipat dari rencana awal pemerintah. Dia berjuang di Banggar menaikkan anggaran hingga triliunan.

Salah satu contoh kecil lagi. Ada yang ingat kapan polisi wanita diperbolehkan menggunakan jilbab. Baru sekitar 5-6 tahun belakangan ini. Taslim salah satu sosok yang memperjuangkannya saat rapat dengan Kapolri sekitar tahun 2013.

Kalau nggak percaya cek aja di google. Atau lebih detil tanya sama Uda Zulhefi, mantan wartawan yang kini Anggota DPRD Agam dari Partai Gerindra, Zulhefi saya anggap punya pengalaman dan pengaruh besar saat masih bertugas di Senayan.

Kalau Taslim mau, banyak yang bisa dia klaim. Tapi itulah Taslim, dia tidak seperti itu.

Bagi perantau Minang di Jakarta yang hobi minum teh Talua dibawah jembatan penyebrangan Matraman. Sosok Taslim sama low profilenya dengan almarhum Husni Kamil Manik (Ketua KPU RI). Meski punya jabatan mentereng, tapi tetap mau berdiskusi ditempat yang sederhana.

Pasangan Calon Pilkada Agam.

Kini, Taslim maju di Pilkada Agam. Pasti ada yang bertanya, apakah Taslim tidak kapok gagal lagi. Karena dalam beberapa kontestasi politik terakhir Taslim selalu gagal.

Mayoritas kita pernah gagal dalam hal apapun. Pilihan nya menyerah atau tetap berjuang. Apalagi kita orang Minang, pantang untuk menyerah. Karena menyerah itu hanya ketika nyawa berpisah dengan raga.

Mungkin karena sepak terjang dan niat Taslim itu yang membuat Gerindra mengusungnya. Sebagai partai pemenang di Agam, Gerindra bisa mengusung siapa saja. Tapi pilihan jatuh kepada Taslim.

Yang menentukan tetap Yang Maha Kuasa. Kita hanya bisa berusaha sekuat mungkin.

Selamat berjuang Da Taslim. (analisa)