KALA ikhtiar sudah sampai di garis batas.. biarlah doa dan takdir bertarung di langit dan menunggu keputusan terbaik menurutNya. ‘Allah menyuruh kita terus berjuang’ uihh bijaksana banget.
“SEDERHANA ”
InsyaAllah AGAM MADANI DAN SEJAHTERA
“Setiap manusia yang lahir ke dunia mengepal tangannya, yang berarti nasibnya ada di tangan mereka masing-masing. Garis tangan kita genggam sendiri untuk memulai satu kehidupan dunia…
Seperti janji ALLAH SWT , tidak akan berubah nasib suatu kaum jikalau bukan mereka sendiri yang merubahnya.
“BAGI H TASLIM Ssi, Datuak Tambogo hidup adalah perjuangan. Semenjak kita masih belum lahir pun kita sudah berjuang. Kitalah yang berhasil menang di antara lainnya saat pertama kali bertemu dengan indung telur. Kita telah berjuang semenjak pertama kali diciptakan”.
Hari ini, kita masih terus berjuang. Mencitakan perubahan adalah langkah yang tidak mudah, tapi juga bukan hal mustahil. Selama keyakinan kita terpatri dalam sanubari. ‘Bismillah’ kita awali. Maka bentangan perjalanan yang ada akan dituliskan dalam sejarah kehidupan kita.
Saya mengenal satu pepatah yang begitu kental dalam memaknai perjuangan.
Lebih baik tenggelam daripada bersurut PULANG.
Saat mereka menetapkan tujuan, maka dengan kesungguhan penuh mereka perjuangkan. Tak ada kata ‘menyerah’ dalam kamus KEHIDUPAN.
Karena itu pula, roh perjuangan tanpa kata menyerah sudah seharusnya ikut dalam proses perjalanan KITA.
Di mana harapan-harapan masyarakat terwujud dalam satu dimensi kebersamaan. Tak ada yang diistimewakan dari yang lainnya. Tapi seluruh bagian adalah kita.
Menjaminkan pelayanan pemerintah yang efektif dan efisien, mewujudkan masyarakat mandiri, melakukan distribusi ekonomi yang adil serta membentuk masyarakat sejahtera.(sumber: laman/facebook@salmisanur)
