Bukittinggi,— Konflik pembangunan Awning di jalan Minangkabau Pasar Atas, Bukittinggi terus berlanjut, Kamis 6/10-2022 nyaris cakak banyak.
Pasalnya pedagang tiba tiba terkejut karena para pekerja proyek pembangunan awning datang memasang area pembatas lokasi pekerjaan.
Padahal Senin 3/10-2022 telah tercapai kesepakatan menghentikan pembangunan Awning oleh ketua DPRD Beny Yusrial, pembangunan Awning di hentikan hingga batas waktu yang belum ditentukan
M. Fadli koordinator Pedagang jalan Minangkabau mengatakan pihaknya masih berusaha menghentikan pengerjaan, tidak ada anarkis, kita menyampaikan dengan baik.
Aang Zainal Pelaksana proyek menjelaskan pada kenyataannya belum ada penghentian, yang ada penundaan sampai Denin depan artinya pembangunan terus di lanjutkan.
Sementara itu di waktu bersamaan pekerja dilapangan terus ngotot melakukan pengerjaan hingga terjadi keribut.
“Pak kalau takah iko apak taruih ndak bisa doh? di jawab pelaksana proyek “Sampai pagi tadi pak wali manyabuikan indak adoh penghentian, “taruih” kato beliau,”ujar pelaksana proyek lagi.
Masalah aspirasi pedagang itu urusan Pemko bukan urusan pekerja.
“Aden laki-laki aden sagalo namuah mah,” ujarnya. Beruntung tidak terjadi anarkis karena ceoat dikondusifkan oleh pihaj pengamanan dari kepolisian.
Keributan tersebut mematik emosional pedagang lain untuk berkerumun tumpah ruah di jalan Minangkabau.
Sementara tidak berapa lama dua anggota DPRD Kota Bukittinggi, Ibra Yasser dan Alirman meyakinkan pedagang dan pelaksana proyek bahwa Kegiatan pembangunan Awning sementara ini dihentikan, penghentian tersebut telah di sepakati oleh DPRD dan ditetapkan Senin kemarin dalam rapat bersama DPRD, Sekda kota dan pedagang.
Akhirnya kedatangan anggota DPRD tersebut pengelola proyek inisiatif menghentiksn pengerjaan sambil membawa peralatannya telah d siapkan. (faish)
