Haru Biru Lepas Fakhrizal, eee Ada Juga yang Baper, Masoed: Fakhrizal Disayangi Masyarakat Titik

oleh -556 views
oleh
556 views
Di tengah teriakan Fakhrizal Gubernur Sumbar, masyarakat lepas Irjen Pol Fakhrizal ke Jakarta dengan syarat.kembali jadi Cagub Sumbar 2020. (foto: dok)

Padang,—Rabu dan Kamis menjadi hari yang tak terlupakan bagi eks Kapolda Sunbar Irjen Pol Fakhrizal.

Pisah sambut dirinya dengan Irjen Pol Toni Harmanto mencatat sejarah sebagai yang teramai. Lalu juga tercatat di sejarah, satu-satunga pejabat dilepas seribuan masyarakat lebih hingga ke tangga ruang tunggu VVIP Bandara Internasional Minangkabau. Ada yang iri atau bahasa gaul Baper, pastilah itu orang yang tak lihat fakta.

Bahkan ratusan karangan bunga terpajang di ruas jalan Sudirman Padang Rabu 17 Desember 2019. Bertuliskan  ucapan selamat dan terima kasih kepada Irjen Pol Fakhrizal yang telah memimpin Polda Sumbar selama 3 tahun. Tak hanya karangan bunga, ratusan masyarakat pun berdatangan ke Mapolda saat Sertijab. Fakta lainnya bro sejumlah perwira Polri dan masyarakat tampak tak kuasa menahan air mata.

“Suasana mengharu-biru melepas Irjen Pol Fakhrizal bertugas di Mabes Polri adalah wajar. Karena Fakhrizal dikenal sangat dekat dengan masyarakat, terutama di kalangan bawah,” ujar Ulama Panutan Sumatera Barat Buya Haji Mosoed Abidin, Jumat 20/12.

Bahkan kata Buya Masoed dekatnya Fakhrizal dengan masyarakat persis  seperti Gubenur Sumatera Barat pertama juga dari polisi yaitu Kaharudin Datuk Rangkayo Basa.

“Sosok Fakhrizal seperti Kaharudin Datuk Rangkayo Basa. Beliau adalah polisi pertama yang diangkat menjadi gubenur Sumatera Barat dan dikenal sangat dekat dengan masyarakat, tiga tahun belakangan Fakhrizal juga demikian, jadi wajar pisah sambut sampai  melepas di BIM ramai dalam.suasana keharuan,”ujar Masoed Abidin.

Kata Buya Haji Masoed Abidin, Fakhrizal tidak pernah memandang status sosial untuk bergaul dengan siapapun.

“Lazimnya pejabat susah untuk bergaul dengan siapapun. Sementara Fakhrizal mampu membuat hubungan itu seperti mamak dengan kemenakan. Wajar banyak yang kehilangan saat putera Kamang Agam berangkat ke Jakarta” ujarnya.

Salah seorang pengusaha asal Padang Panjang Haji Arnis menilai Fakhrizal tokoh Sumbar yang rela berkorban dan mau bergaul dengan siapapun. Bahkan, setahu Haji Arnis, saat bergaul dengan pengusaha, Fakhrizal tidak pernah sedikit pun meminta-minta.

“Makanya kami merasa kehilangan, pengusaha di Pasar Raya itu dekat dengan dia semua. Fakhrizal tidak pernah meminta-minta. Malah dia yang sering membantu kami,”ujar Arnis.(rilis: gdf)