Hebat, Elektabilitas Andre Rosiade Naik Tajam, Mahyeldi Bisa Dikalahkan

oleh -1,454 views
oleh
1,454 views
Tren elektabilitas Andre Rosiade naik menurut InCoSt, yang dirilis Senin 4/9, Andre sedang menunaikan jemaah haji brrsama Gubernur Jakarta terpilih Anies Baswedan.
“Pulang Haji Saya Lapor ke DPP Gerindra”
Tren elektabilitas Andre Rosiade naik menurut InCoSt, yang dirilis Senin 4/9, Andre sedang menunaikan jemaah haji brrsama Gubernur Jakarta terpilih Anies Baswedan.

Padang,—Andre Rosiade mulai tunjukan tren positif, apalagi hasil survey, Andre berada di posisi ketiga di bawah Mahyeldi dan Emzalmi.

“Survey menunjukan tren popularitas dan incumbent baik Mahyeldi maupun Emzalmi cendrung menurun, beda dengan Andre Rosiade yang elektabilitasnya  justru terus naik,”ujar Direktur InCoSt Erizal, kepada media harian Minggu 3/4 kemarin.
Mengetahui surveynya menaik tajam dan berada diposisi ketiga, Andre Rosiade yang masih berada di Makkah menunaikan ibadah haji mengucap syukur.
“Allhamdulillah, hasil survey InCoSt terbaru surprise bagi saya, tapi saya pilih fokus ibadah haji saja dulu, pulang haji, baru saya lapor ke DPP Partai Gerindra,”ujar Wakil Sekjend DPP Gerindra dihubung, Senin 4/9.
Andre menyampaikan kalau dia kader Gerindra. Dan jika partainya perintahkan maju maka survey yang menjanjikan ini menjadi dasar untuk lebih kerja keras lagi.
“Kalau Gerindra perintahkan ambil Pilkada saya tentu siap untuk maju di Pilkada Padang, dan melawan siapa saja seandainya DPP merestui saya untuk ikut. Apalagi dari hasil survei ini terlihat, belum ada calon yang benar-benar dominan di Kota Padang. Masih ada peluang untuk Andre Rosiade bersaing di Pilkada,”ujarnya.
Menurut Erizal, Andre Rosiade yang disebut maju bersama Maidestal Hari Mahesa mampu membayangi survey duo incumbent (Mahyeldi walikota, Emzalmi wakil walikota) adalah luar biasa.
“Andre dalam melakukan sosialisasi tidak jor-joran pasang baliho maupun poster tapi surveynya cukup bagus artinya ada kiat baru yang dimainkan Andre Rosiade yakni memenangkan opini lewat media cetak dan online serta mampu membuat viral di media sosial, ini menyebakan Andre populer dan elektabilitasnya naik,”ujar Erizal.
Institute for Community Studies (InCoSt) melaksanakan survey  24-27 Agustus kemarin, menurut Erizal melihat pola hasil survey tersebut sangat terbuka bagi Andre atau siapapun calon kalahkan Mahyeldi Ansyarullah.
“Bisa dikalahkan kok, asal Andre atau calon lain kerja keras, fokus dan mampu mengemas isu tepat bagi publik Padang, terakhir tentu ridho Allah SWT,”ujarnya.
Menurut hasil survey InCoSt, Andre termasuk calon yang berpeluang kalahkan Mahyeldi Ansyarullah.
“Posisi survey urut tiga elektabilitasnya, tanpa jor-joran mempromosikan diri maupun bertemu masyarakat pemilih Padang. Hal itu menunjukkan peluang Andre Rosiade sangat menjanjikan dan terbuka bisa menyandung tren Mahyeldi yang terus turun sejak survey Desember lalu,”ujarnya.
Bahkan, dari hasil survei InCosT, hanya menempatkan tiga orang saja di puncak “klasemen” survei. Pertama tentunya Wako Mahyeldi, disusul Wawako Emzalmi. Andre Rosiade di posisi tiga, sementara bakal calon wakilnya Emzalmi, Desri Ayunda, hanya bertengger di posisi empat elektabilitas.
Satu nama lain seorang ASN yang balihonya telah mengepung kota selama 6 bulan ini, hanya sanggup di urutan bawah dengan 0,4 persen elektabilitas.
Erizal menyebutkan, melihat tren hasil survei dari Desember 2016 sampai terakhir ini, ternyata incumbent memiliki tren elektabilitas yang terus menurun.
“Dan survey dengan 1000 responden itu, juga menggambarkan ternyata pemilih loyal incumbent (Mahyeldi,red) hanya 40 persen dari total pemilih. Artinya, angka 40 persen loyalis itu dalam konteks Pilakada rawan dan bisa kalah,”uajr Erizal.
Menurut Erizal, kepiawaian Andre bermain di lini opini ternyata mangkus maningkatkan elektabilitasnya.
“Ini manfaat bagi politisi menjadi media darling, apalagi isu yang diapungkan Andre Rosiade tergolong seksi, yakni maksiat, banjir, macet dan prestasi PSP, Andre juga diuntungkan dengan  jaringan media sosial loyalis Andre yang menggurita, sehingga opini Andre acapkali viral,”ujarnya.
InCoSt juga membeberkan kalau popularitas Andre lebih rendah dari Desri tapi elektabilitasnya lebih tinggi dari Desri Ayunda. Seperti Desri, nama Andre juga bukan nama baru di pilkada Kota Padang.
“Dengan tanpa baliho dan poster-poster, popularitas dan elektabilitas Andre Rosiade cukup menjanjikan, jika benar-benar maju dalam Pilkada Kota Padang. Bahkan, bisa saja menjadi petarung serius yang dapat mengalahkan Mahyeldi kalau terus bekerja dan dapat dukungan yang maksimal,” sebut Erizal.
Erizal juga membuka hasil survey lainnya, yakni nama-nama lain seperti Adib Alfikri, Afrizal, Alkudri, Badrul Mustafa, Hendri Septa, Maidestal Hari Mahesa, Urwatul Wutsqa, dan Weno Aulia Durin belum mendapat perhatian dari warga Kota Padang.
“Khusus yang sudah pasang baliho seperti Adib Alfikri, Afrizal, Al Khudri, dan Weno Aulia Durin, popularitas dan elektabilitasnya masih sangat rendah. Dibutuhkan keseriusan dan  strategi yang jitu untuk masuk dalam percaturan pilkada Kota Padang,” katanya.
Meski Mahyeldi masih cukup kuat, namun menurut Erizal, bukan tidak ada peluang untuk mengalahkannya. Peluang menyaingi petahana (Mahyeldi maupun Emzalmi) masih terbuka lebar. Ini terlihat dari tingkat konsistensi pemilih Kota Padang belum terlalu tinggi, yakni 42,2 %. Artinya, ada 57,8 % pemilih masih bisa mengubah pilihannya.
“Jika elektabilitas Mahyeldi baru 53,5%, artinya masih ada peluang bagi kandidat lain untuk menyaingi Mahyeldi. Ekspektasi atau harapan pemilih masih sangat besar, jika ada kandidat baru membawa ide-ide bernas bagi perbaikan kota Padang, agar lebih baik lagi. Mestinya, Padang masih bisa lebih baik lagi dibandingkan sekarang,” katanya.(rilise/erwandi)