Hebohhh… Rumah Tokoh Dunia di Padang Rata dengn Tanah

oleh -365 views
oleh
365 views
Ini rumah tempat singgah Bung Karno yang kini sudah raza dengan tanahm (scrsht)

Padang, —Sebuh pencorengan dan upaya men-delete catatan sejarah telah mengundang kehebohan di Padang Sumatera Barat.

Rumah singgah tokoh dunia, proklamator bangsa di bilangan Ahmad. Yani Padang kini rata dengan tanah, padahal bangunan rumah itu masuk cagar budaya.

Netizeen di berbagai group Whatsapp sejak tiga hari ini mengguncingkan itu, bahkan perobohan rumah yang berdekatan dengan Rumah Dinas Walikota Padang bisa menyeret Hendri Septa tentang pembiaran.

Bahkan Mendikbud Ristek RI Nadiem Makarim di banyak pemberitaan akan melakukan upaya hukum terkait rumah yang masuk cahar budaya tak bergerak itu.

Bung Karno singgah di rumah itu dari literasi sejarah, saat Bung Karno melakukan konsolidasi perjuuangan dari Bengkulu ke Padang sekaligus upaya menghindari dari tangkapan penjajah Belanda.

Kalau Bung Karno dotangkap maka Bung Karno akan diasingkan ke luar negeri, bisa saja kemerdekaan 17 Agustus 1945 terpending.

Rumah di Jalan A Yani Padang menjadi tempat persinggahan karena pentingnya rumah itu pada perjalanan sejarah bangsa besar ini, rumah tersebut menjadi kategori cagar budaya.

Bahkan rumah itu dilegis Pemprov Sumbar dan Pemko Padang masuk kategori cagar budaya.

Ketua PA GMNI Kota Padang mentutuk keras diratakan dengan tanah rumah singgah sang Proklamator tersebut

“Ini sebuah pengkebirian terhadap nilai-nilai sejarah bangsa, bagi kami Perhimpunam Alumni Gerakan Mahasiswa Nasionalis Indonesia (PA GMNI) sebuah penzolimin sejarah terjadi di Padang,” ujar Ketua PA GMNI Padang Dian Ikhwan di berbagai pemberitaan.

Rumah itu adalah memori sejarah, mestinya Pemerintah Kota Padang menjaganya karena rumah singgah itu jadi memori kolektif kesejarahan anak bangsa Indonesia.

“Dirubuhkan, diratakan itu penghapusan masif terhadap memori kolektif tersebut,” ujar Dian Ikhwan.

Hebatnya setelah viral dan heboh pihak Pemko Padang memastikan akan kembali membangun sesuai kondisi awal saat Bung Karno singgah di rumah itu. (adr)