Heroik Imam Bonjol, Pasaman Targetkan Pecahkan Rekor MURI Mariam Bambu

oleh -1,970 views
oleh
1,970 views
Mariam Bambu dibunyikan bersama di tanah kelahiran Tuanku Imam Bonjol, Pasaman, Jumat 14/7. (foto: afrinaldi)
1821 Mariam Bambu dibunyikan bersama di tanah kelahiran Tuanku Imam Bonjol, Pasaman, Jumat 14/7. (foto: afrinaldi)

Bonjol,—Semangat heroik Tunaku Imam Bonjol lawan penjajahan Belanda masih berbekas di tanah kelabirannya Bonjol Pasaman Sumatera Barat.

Masyarakat Bonjol mengapresiasikannya dengan menggelar festival Mariam Bambu. Sebanyak 1.821 Meriam Bambu atau di daerah lain dinamakan ‘Badia Batuang’ disiapkan warga Pasaman umumnya, khususnya Bonjol dan dibunyikan serenyak di tanah kelahiran dan pusat perjuangan Tuanku Imam Bonjol hari ini.

Acara rencananya diadakan pada pukul 14.00 WIB digagas oleh masyarakat Pasaman, baik masyarakat Pasaman yang berada di rantau maupun di Pasaman guna mengenang kembali bagaimana rakyat Pasaman, Tuanku Imam Bonjol khususnya menghadapi kaum penjajah pada masa dulunya.

“Tuanku Imam Bonjol adalah seorang ulama, pemimpin, sekaligus pejuang yang tercatat dalam sejarah kebangsaan Indonesia. Imam Bonjol memiliki peran penting dalam melawan Belanda ketika Perang Padri yang terjadi pada 1803 hingga 1838,”ujar Bupati Pasaman Yusuf Lubis, Jumat 14/7 menyaksikan pergerlasan Mariam Bambu.

Imam Bonjol lahir di Bonjol, Pasaman, Sumatra Barat, pada 1772. Ia merupakan anak dari pasangan Bayanuddin dan Hamatun. Ayahnya adalah seorang alim ulama dari Sungai Rimbang, Suliki.

Bukan saja sekedar mematik “Meriam Bambu” yang berjumlah 1.821 unit. Kegiatan ini juga melainkan bertujuan untuk menyambut   HUT RI dan peringatan detik-detik Perang Paderi.

“Melalui acara ini, tentu saja kita masih ingat dari apa yang telah kita pelajari melalui sekolah atau pun kesaksian para pelaku sejarah mengenai pengorbanan yang sudah pahlawan berikan. Seperti kata kutipan “Bangsa yang besar adalah Bangsa yang menghargai jasa-jasa para Pahlawannya”., bahkan jiwa dan ragapun sudi dipersembahkan demi terwujudnya kemerdekaan negara kita tercinta,”ujar Feri seorang pelajar yang ikut aksi membunyikan Mariam Bambu.

Semua anak bangsa pasti ingin bangsa ini menjadi bangsa yang besar maka semua anak bangsa wajib menghargai jasa-jasa dari para pendahulu.

Dengan melaksanakan kegiatan ini Pemerintah Daerah Kabupaten Pasaman Berharap akan dapat kembali mengingatkan anak bangsa akan keterbatasan perjuangan masa lampau,”ujar Yusuf Lubis.

Situasi ini kemudian yang diharapkan untuk dapat memacu generasi muda Bangsa, bahwa dengan keterbatasan sekalipun sebagai generasi muda tidaklah menjadi penghambat untuk berjuang.

Acara yang digelar Jum’at Siang ini diikuti seluruh PNS dilingkungan Pemkab Pasaman, TNI/Polri di Kabupaten Pasaman, Perantau dan ribuan warga Pasaman.

Pada sisi lain, momentum kegiatan mematik 1.821 meriam bambu juga diharapkan dapat menarik minat pariwisata daerah, agar pusat perjuangan Imam Bonjol menjadi kunjungan menarik para wisatawan pada masa mendatang untuk mengenal daerah Bonjol.

“Ini selaras dengan visi pemerintah Pasaman membangun nilai-nilai kebangsaan dan kepahlawanan Tuanku Imam Bonjol,”ujar Yusuf.(Af/Cici/Yh)