Padang,—Tahun politik sudah masuk, mesin Parpol dan tim sukses terus bekerja dengan tekad merebut suara pemilih sebanyak-banyaknya.
Terkadang untuk memberikan keyakinan kepada pemilih jelang hari H Pemilu 17 April 2019, banyak pihak menggunakan cara-cara yang tak elok, salah satunya memanfaatkan media sosial seperti facebook, whatsapp dan sebagiannya.
“Cara-cara tak baik seperti hoax, ujaran kebencian dan konten SARA, sebaiknya hentikan bro, kota Padang adalah kota terkondusif di seluruh Indonesia, jangan karena hoax memantik gesekan antar warga kota ini,”ujar Ketua PEKAT-IB Padang Bobby Sujaryanto, Rabu 21/11 di Padang.
Menurut Bobby, alumni SMA Negeri 2 Padang angkatan 1992 ini, hoax untuk mempopulerkan diri di media sosial tidak ada gunanya bagi keterpilihan siapa saja yang didukung.
“Pemilih di Padang ini sudah cerdas, mereka melihat status atau chat di media sosial itu pasti lakukan cek and ricek, informasi itu sahih, benar dan dipercaya, baru dibaca dan di-share, tapi kalau tidak sebaiknya, bagi siapa saja menerima hoax, kalau tidak melaporkan, matikan info itu di diri kita sendiri, dulu mulut mu harimau mu, kini jari mu harimau mu,”ujar Bobby.
PEKAT-IB Kota Padang mengakui kalau hoax, ujaran kebencian dan SARA semakin dekat April akan semakin gencar menenuhi lini massa di media sosial.
“Kami PEKAT-IB akan memantau jika seleweran hoax di dunia massa terus me jadi-jadi, kami bekerjasama dengan pihak kepolisian siap untuk mengantisipasi demi menghindari gesekan warga di tahun politik,”ujar Bobby. (own)
