Holding BUMN Ultra Mikro Dibentuk, Nevi Zuairina Minta Pemerintah Akomodir Semua Stakeholder

oleh -281 views
oleh
281 views
Nevi Zuairina dukung pembentukan Holding BUMN Ultra Mikro ada mengakomodir semua stakeholder. (foto: dok/nzvoice)

Jakarta, —Anggota Komisi VI DPR, Hj. Nevi Zuairina mendesak pemerintah untuk mengakomodir seluruh pemangku kepentingan (stakeholder) di BUMN Ultra Mikro.

Pemerintah sendiri saat ini tengah mempersipakan Holding BUMN Ultra Mikro, meski upaya penbentukan itu masih pro dan kontra.

Rencana Holding Ultra Mikro yang menggabungkan tiga perusahaan BUMN yaitu PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), PT Pegadaian, dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) menurut Hj Nevi Zuairina di maksud dan tujuan serta progres kedepannya semua untuk kebaikan.

“Tapi pada proses pembentukan dan implementasi pelaksanaanya mesti holding itu harus mampu mengakomodir semua pihak termasuk para serikat pekerja. Saya membaca dan menerima laporan terkait pembentukan Holding BUMN Ultra Mikro ini mendapat persetujuan di beberapa pihak tapi secara bersamaan mendapat pertentangan dari pihak lainnya, seperti Serikat Pekerja Pegadaian. Pihak Kementerian BUMN mesti mampu meyakinkan bahwa pembentukan Holding ini untuk memperbaiki perekonomian pengusaha yang sangat kecil sehingga ada pemerataan yang sangat merata pada tingkat perekonomian masyarakat,”ujar Anggota Fraksi PKS ini, Senin 22/3-2021.

Politisi nasional PKS ini secara pribadi sangat mendukung terbentuknya BUMN Ultra Mikro ini karena kedepannya diharapkan dapat menjangkau sebanyak-banyaknya dalam area yang sangat luas masyarakat Indonesia pada kebutuhan persoalan modal yang hingga kini masih terhalang regulasi yang menjadikan para pengusaha ultra mikro tidak bankable.

Situasi yang tidak menguntungkan yang dialami para usahawan skala sangat kecil tidak dapat mengajukan pinjaman kepada Bank, menurut Nevi, kedepannya diharapkan dapat menemukan solusi yang benar-benar meyakinkan.

Selama ini, munculnya para penyedia pinjaman liar yang ujungnya mencekik nasabah di mana sering disebut rentenir, ini muncul karena ada situasi di mana persoalan pinjaman modal yang tidak terpenuhi.

“Pembentukan BUMN Ultra Mikro ini mesti menjadi Holding yang dapat memaksimalkan proses pengembangan UMKM, karena ketiga perusahaan BUMN anggotanya bisa saling mengisi dan menguatkan sesuai lini bisnis masing – masing. Tidak ada yang dikecewakan baik di Internal Perusahaan, maupun masyarakat yang selama ini menjadi nasabah persuhaan-perusahaan plat merah ini,”ujar Nevi.

Legislator asal Sumatera Barat II ini Meminta Pemerintah dalam hal ini Kementerian BUMN agar mampu merealisasikan visinya terhadap Holding BUMN Ultra Mikro ini. Hilirisasi, kandungan lokal, pembangunan ekonomi daerah dan kemandirian keuangan mesti dapat diimplementasi pada masyarakat usahawan yang paling kecil sekalipun.

Pemerataan jangkauan di seluruh Wilayah Indonesia, Pembentukan Hlding ini harus dapat meningkatkan total aset BUMN secara signifikan.

“Kami di Fraksi PKS DPR RI meminta pemerintah agar terus teliti dan dapat mengantisipasi dampak negatif yang akan timbul dikemudian hari terkait Pembentukan Holding BUMN Ultra Mikro ini. Karena Tiga BUMN yang akan di gabung ini memiliki core Bisnis yang sangat Berbeda. Segala keputusan yang diambil suatu holding akan berdampak kepada negara. Jika mengambil keputusan bisnis yang salah dan perusahaan merugi maka berpotensi dikategorikan dalam kerugian negara,”ujarnya.(rilis: nzvoice)