IHK Padang Naik, Tarif Online Pemicunya

oleh -576 views
oleh
576 views
Kepala BPS Sumbar Pitono pada pers conference awal bulan sebuat Padang dan Bukittinggi tertinggi inflasi se Sumbar di Januari 2020, Senin 3/2 (foto: dok)

Padang,—Pada Januari 2020, Indeks Harga Konsumen (IHK) di Kota Padang mengalami kenaikan dari Desember 2019.

Jika Desember 2019 IHK Padang sebesar 103,19 persen, namun pada Januari 2020 naik menjadi 103,86 persen. Akibatnya, pada Januari 2020 Kota Padang mengalami inflasi sebesar 0,65 persen.

Demikian disebut Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbar, Ir. Pitono, MAP, Senin 3/2 di Ruang Vicon BPS Provinsi Sumatera Barat (Gedung 1 Lantai 2).

Menurut Pitono, laju inflasi tahun kalender Kota Padang sampai Januari 2020 sebesar 0,65 persen. Sedangkan laju inflasi year on year (Januari 2020 terhadap Januari 2019) sebesar 2,40 persen.

“Inflasi Kota Padang terbesar di Sumbar. Sedangkan Kota Bukittinggi pada Januari 2020 mengalami inflasi sebesar 0,25 persen atau terjadi peningkatan IHK dari 102,74 pada Desember 2019 menjadi 102,99 pada Januari 2020,” ungkap Pitono pada jumpa pers rutin awal bulan BPS Sumbar.

Jumpa pers juga dihadiri perwakilan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Perwakilan Sumbar, Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sumbar dan dari jajaran Dinas Kominfo Sumbar.

Khusus Kota Bukittinggi, tambah Pitono, laju Inflasi tahun kalender sampai Januari 2020 sebesar 0,25 persen, sedangkan laju inflasi year on year (Januari 2020 terhadap Januari 2019) adalah sebesar 2,03 persen.

“Kelompok Pengeluaran yang memberi andil terjadinya inflasi, baik di Kota Padang maupun di Kota Bukittinggi, terdapat pada kelompok makanan, minuman dan tembakau. Bila di Padang kelompok ini menyumbang infalsi 0,62 persen, sedangkan di Bukittinggi 0,15 persen,” ujar Pitono.

Sedangkan komoditas yang memberikan andil besar terjadi inflasi pada Januari 2020 di Kota Padang, lanjut Pitono, terjadi karena adanya perubahan harga, seperti Cabai Merah (18,45 %), Bawang merah (15,94 %), Udang basah (24,39 %) dan yang terbesar itu ada pada
Perubahan harga tarif kendaraan roda 2 online (29,70 %).

“Di Bukittinggi, perubahan harga komiditas yang memberi andil terjadinya inflasi, yang terbesar itu ada pada perubahan harga komoditas Bawang Merah (22,06 %), Jengkol (18,60 %) dan Apel (11,388 %). Sedangkan tarif kendaraan roda 2 online, hanya 10,00 persen,” ujar Pitono.

Namun bila dilihat dari IHK 24 Kota di Sumatera, jelas Pitono, inflasi tertinggi terdapat di Kota Meulabeh, sedangkan inflasi terendah di Kota Lhokseumawe, Aceh. (rilis: jps/ald)