Imelda Sari Caketum IKA Unand: Potensi Alumni Terbaik Unand Asset Ranah Minang

oleh -1,153 views
oleh
1,153 views
Imelda Sari orang dekat Presiden RI ke 6 pernah menjadi mahasiswa prestasi dan jurnalis televisi. Kini menjadi Caketum di Kongres VI IKA Unand. (foto: dok/fjr)

Padang, —Ikatan Alumni Universitas Andalas (IKA Unand) semestinya jadi wadah untuk mewujudkan kebermanfaatan nyata dalam budaya, riset, teknologi dan lingkungan.

Selain itu, IKA Unand juga mesti bisa membangun lingkungan suportif untuk alumni sekaligus memperkuat ikatan kekeluargaan sesama alumni.

Kemudian, juga memaksimalkan peran IKA Unand dalam mendorong potensi terbaik alumni sebagai aset Ranah Minang di tingkat nasional maupun internasional.

Itu semua menjad benang merah visi, mosi dan ditelurkan pada program kerja Imelda Sari yang diusung DPP Ikatan Alumni Fakultas Ilmu Budaya (IKA FIB) Unand sebagai calon ketua umum (Caketum) DPP IKA Unand dalam Kongres VI IKA Unand tahal II agenda Pleno Pemilihan Ketua Umum 7 Agustus 2021.

“Synergy, partnership, care dan trust fund (dana abadi) adalah sekelumit Program Berakar Budaya (Berdaya-red) yang akan dituntaskan selama 4 tahun masa pengabdian, jika peserta Kongres VI mempercayai saya sebagai ketua umum DPP IKA Unand,” ungkap Imelda yang juga Ketua DPP IKA Jurusan Sejarah FIB Unand ini.

Dijelaskan mahasiswa berprestasi Unand di tahun 1991 ini, synergy ini penting dilakukan guna menyatukan langkah peran alumni Unand untuk berkontribusi bagi kemajuan daerah dan bangsa.

Untuk partnership (bermitra), merupakan upaya mengoptimalkan potensi jaringan alumni Unand untuk berkontribusi bagi kemajuan bangsa. Baik itu berupa riset, pelatihan SDM berbagai bidang yang dibutuhkan baik di tingkat regional maupun nasional.

Care (peduli) adalah upaya meningkatkan kepedulian sosial sesama alumni Unand serta masyarakat luas sesuai bidang masing-masing. Kepedulian ini sekaligus mempererat hubungan alumni dengan almamater.

“Peduli terhadap bencana, sosial dan krisis kesehatan yang dirasakan, merupakan peran yang mesti diambil alumni. Kepedulian ini tak hanya di masa pendemi Covid19 ini saja, melainkan disetiap momentum yang ada,” terang Imelda yang pernah jadi wartawan Istana sekaligus koordinator peliputan Liputan 6 SCTV.

Segenap alumni Unand, terang Imelda yang selama jadi jurnalis berpengalaman melaksanakan liputan di daerah konflik serta liputan dalam dan luar negeri ini, mesti mengaktifkan kembali penghimpunan, pengelolaan dan pemanfaatan dana abadi alumni untuk kepentingan sinergi, kemitran dan kepedulian alumni di tengah masyarakat Indonesia.

“Alumni Unand untuk Indonesia dan dunia, merekatkan akar potensi dan sinergi alumni baik di tingkat regional, nasional maupun internasional yang memiliki daya saing untuk memberikan kontribusi bagi negeri adalah visi yang akan diwujudkan selama pengabdian nanti, setelah program diatas terlaksana dengan baik,” ungkap Imelda, wartawan politik yang kini jadi politisi perempuan di DPP Partai Demokrat ini.

Sembari melakoni dunia jurnalis, Imelda juga menginisiasi pendirian National Press Club of Indonesia (NPCI). Dimana, untuk periode 2008-2015, Imelda diamanahkan sebagai presiden NPCI yang merupakan wadah bagi wartawan untuk bertemu langsung dengan narasumber dalam menyerap informasi terkini dan akurat.

Dalam perjalanannya, NPCI menghasilkan karya buku “Biografi Ibnu Sutowo” dan “Mereka Bicara JK” selain menyelenggarkan seminar kebangsaan bekerjasama dengan berbagai universitas di tanah air serta forum diskusi lainnya.

Setelah malang melintang di dunia jurnalis hingga melakukan liputan ke daerah konflik serta liputan dalam dan luar negeri, Imelda kemudian memilih terjun ke dunia politik praktis bersama Partai Demokrat.

Pengalamannya di dunia jurnalis, membuat Imelda dipercaya jadi asisten staf khusus presiden bidang Informasi dan PR untuk periode 2009-2014. Di bawah koordinasi Staf Khusus Presiden, Heru Lelono, Imelda ditugaskan untuk berkomunikasi langsung dengan media dan menyampaikan kebijakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kepada publik sekaligus menyerap isu penting dari masyarakat untuk jadi atensi presiden.

Saat ini, Imelda merupakan Wakil Sekjen Partai Demokrat periode 2020-2025 yang bertugas membantu kesekjenan yang terkait dengan isu stragegis, setelah di periode 2015-2020 mengemban amanah sebagai Ketua Divisi Komunikasi Publik dengan tugas menyampaikan sikap partai pada media dan publik.

Imelda selama menjalani karir wartawannya, mengikuti sejumlah kursus di luar negeri seperti pada iven SPC 2013 di Gummersbach Germany dan APCSS 2015 di Honolulu Hawaii, Amerika Serikat.

Imelda di Jakarta pada 1 September 1968. Menamatkan pendidikan SD di Regina Pacis Bogor kemudian melanjutkan ke SMPN 1 Bogor lalu ke SMAN 1 Bogor hingga akhirnya menempuh pendidikan tinggi di Jurusan Sejarah FIB Unand. Selama kuliah, Imelda Sari menjabat sekretaris HIMA Sejarah (1988) dan sekretaris SEMA Fakultas Sastra (kini FIB) di tahun 1989. (*fjr)