Informasi dan Komunikasi Penting untuk Majunya Sebuah Bangsa

oleh -613 views
oleh
613 views
Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo bersama Komisioner KI Sumbar Adrian usai gala dinner, di kediaman resminya, Rabu 15/11. (rilis: ppid-kisb)
Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo bersama Komisioner KI Sumbar Adrian (kanan) usai gala dinner, di kediaman resminya, Rabu 15/11. (rilis: ppid-kisb)

Makassar,—Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Syahrul Yasin Limpo menegaskan informasi dan komunikasi teknologi harus dilakukan penataan.

“Jangan biarkan informasi dan komunkasi bebas lepas kemana-mana tanpa penataan, karena bisa menggoyahkan sendi-sendi berbangsa dan bernegara,”ujar Syahrul saat menyambut peserta Rapat Kordinasi Nasional (Rakornas) ke 8 Komisi Informasi (KI) se Indonesia bertajuk Gala Dinner di rumah jabatannya, Rabu 15/11 malam.

Menurut Syahrul, Singapura sebuah negera pulau punya sumber daya alam yang sangat minim tapi kemampuan teknologi informasi dan komunikasinya mampu menjadi kekuatan ekonomi dunia.

“Saya berharap Rakornas KI se Indonesia besok (Kamis) di Makasar bisa memberikan sesuatu yang penting bagi penataan informasi dan komunikasi publik di negara ini, jadikanlah semangat Makassar untuk Indonesia maju dan hebat,”ujarnya.

Menurut Syahrul Yasin Limpo institusi pemerintahan harus mempu menjadi pionir dalam menciptakan informasi valid dan nyata.

“Jangan biarkan informasi abal-abal menguasai relung media sosial anak bangsa, penataan penting tanpa melepaskan semangat keterbukaan informasi publik,”ujarnya.

Diakuinya informasi dan komunikasi yang ditata akan melahirkan pengguna informasi cerdas. “Tidak ditutup kalau tidak informasi dikecualikan, pengguna informasi yaitu masyarakat pasti dicerdaskan dalam memenuhi hak untuk memperoleh informasi publik,”ujarnya.

Bahkan Syahrul Yasin Limpo mencontohkan kalau Pemorv Sulsel tidak cerdas menyampaikan informasi yang benar entah bagaimaan gejolak rakyatnya mendapatkan info di berbagai media sosial terkait penyanderaan di Papua.

“Untung kita cepat mendapatkan informasi bahwa masyarakat Papua disandera termasuk di sana ada seratusan lebih warga Sulsel kondisinya baik-baik, dan kita jelaskan ke publik Sulsel bahwa penyanderaan itu adalah politik dramatisir dari gerakan OPM,”ujarnya.

Syahrul juga berharap Komisi Informasi di seluruh Indonesia bisa melahirkan rumusan di Rakornas untuk kemajuan dari komunikasi dan mampu memperkuat kelembagaannya.

“Bagi Sulsel keterbukaan informasi publik sangat punya andil untuk pencapaian kemajuan Sulsel selama hampir sembilan tahun kepemimpin menjadi gubernur,”ujarnya.

Selamat datang di Makasar kampung Indonesia. Karena Sulsel tidak saja kampung Bugis dan Makassar serta Toraja atau Mandai saja. “Tapi Sulsel adalah kampungnya Indonesia dari Sabang hingga Merauke,”ujarnya.(relise : ppid-kisb)