Infrastruktur Jalan Limau Abuang Buruk, Warga Mengeluh

oleh -942 views
oleh
942 views
Kondisi satu titik dari dua belas titik rusak jalan sepanjang 2 kilometer di Limau Abuang, Agam. (foto: satkarimudo)
Kondisi satu titik dari dua belas titik rusak jalan sepanjang 2 kilometer di Limau Abuang, Agam. (foto: satkarimudo)

Agam,—Masyarakat Limau Abuang di Jorong Sungai Guntung Kenagarian Pasia Laweh Agam mengeluhkan buruknya insfratruktur jalan menuju pemukiman mereka.

Kondisi infrastrukur jalan lingkungan itu parah dan seperti dibiarkan oleh otoritas berwenang di Agam, pantauan media ini terdapat belasan titik kerusakan yang sudah bertahun-tahun tak diperbaiki di jalan sepanjang dua kilometer tersebut.

“Kalau hari panas berdebu, kalau hujan menjadi kubangan lumpur di ruas jalan akses kami satu-satunya di jorong ini,”ujar tokoh muda Limau Abuang Doni April kepada media ini, Rabu 27/9.

Menurutnya masyarakat sudah menyampaikan keluhan kepada pihak terkait.

“Sudah kami aspirasikan kepada anggota DPRD, bahkan mengadukan kepada ke pemerintahan nagari maupun kabupaten juga sudah, tapi terasa tak diacuhkan bapak-bapak itu,”ujar Doni.

Menurut Doni, kerusakan jalan tersebut sudah bertahun-tahun, namun belum juga diperbaiki, bahkan masyarakat Limau Abuang sudah bosan sebab aspirasinya seperti membentur tembok karena jalan tidak kunjung diperbaiki.

“Terpaksa kami mengumpulkan iuran untuk memperbaiki beberapa titik yang sangat parah sekali tingkat kerusakannya, yang paling mendesak untuk diperbaiki adalah ruas jalan di puncak Bukik Jirek yang panjangnya sekitar 30 meter, medan jalanya berbatu dan berlubang dengan kemiringan hampir 30 derajat,”uajrnya.

Doni menambahkan apabila turun hujan, maka jalan sepanjang dua kilometer sangat sulit diakses untuk mobilitas warga.

“Jangankan dengan mengendarai motor, jalan kaki saja kalau tidak hati-hati mungkin bisa terjatuh,”uajrnya.

Titik rudak di ruas jalan Limau Abuang sepanjang dua kilometer. (foto: satkarimudo)

Menurut data di kenagarian di Limau Abuang terdapat  sekitar 80 Kepala Keluarga (KK), dan ada  12 orang anak SD yang harus menempuh jalan sepanjang dua kilometer itu setiap harinya melaksanakan proses belajar mengajar di SD Negeri 14 Sungai Guntuang.

“Bayangkan anak-anak umur 6 sampai 12 tahun harus menempuh jalan sejauh empat kilometer setiap harinya demi menuntut ilmu dan itu mereka lakukan lebih kurang selama enam tahun, dan rata-rata meraka berjalan hampir dua jam pulang pergi dari rumah menuju sekolah,”ujarnya.

Jika jam pelajaran dimulai jam 08.00 WIB, maka anak-anak SD yang berasal dari Limau Abaung ini harus berangkat dari 07.00 WIB dari rumah.

“Kami sangat berharap jalan sepanjang dua kilometer segera diperbaiki dan bisa dilalui dengan keadaan yang layak baik untuk pejalan kaki maupun bagi penggunan kendaraan.

“Negara ini sudah 72 tahun merdeka, namum kami merasa dari segi pembangunan insfratruktur transportasi, listrik bahkan air bersih belum merdeka sepenuhnya, belum bisa kami nikmati seutuhnya seperti daerah lain,”ujar Doni yang tamatan STAIN Bukittinggi itu.(satkari mudo)