Ini pesan H Khairunas Pada Peringatan Isra’ Mi’raj 1444 H

oleh -198 views
oleh
198 views
Pesan menyejukan Bupati H Khairunas pada peringatan Isra' Mi'raj, Senin 20/2-2023. (kampai)

Padang Aro – Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada 27 Rajab 1444 Hijriah atau 18 Februari 2024. Untuk memperingati hari besar Islam ini, Pemerintah Kabupaten Solok Selatan mengadakan acara tausiah dihadiri seluruh pejabat dan ASN di lingkungan pemerintah daerah.

Acara dihadiri Bupati dan Wakil Bupati, H. Khairunas dan H. Yulian Efi beserta istri, Sekretaris Daerah dan istri, serta seluruh Kepala OPD dan Forkopimda. Kegiatan ini dilangsungkan di Aula Sarantau Sasurambi, Kantor Bupati Solok Selatan, Senin 20/2-2023.

Dalam sambutannya, Bupati Khairunas mengatakan peringatan isra’ dan mi’raj ini menjadi momentum bagi seluruh umat islam untuk meyakini dan mengambil hikmah dari perjalanan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

“Peristiwa Isra dan Mi’raj merupakan perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa. Sebagai umat Nabi Muhammad kita harus meyakini dan mengambil hikmah serta menerapkan pada kebidupan sehari-hari,”ujar H Khairunas.

Salah satu hikmah yang perlu dipahami dan diterapkan dalam kehidupan sebagai ASN adalah berbaik sangka kepada orang lain, dalam hal ini adalah kepada masyarakat.

Menurutnya, berbaik sangka kepada orang lain ini memberikan dampak pada pelayanan yang diberikan. Artinya ASN sudah seharusnya bisa memberikan pelayanan tanpa membeda-bedakan dan dilakukan dengan ikhlas dan hati lapang sehingga seluruh kegiatan tidak dirasa menjadi beban.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Mahadolok Ritonga menyampaikan kegiatan ini ditujukan untuk meningkatkan iman dan takwa seluruh ASN yang ada di Solok Selatan.

Tausiah disampaikan oleh Ustad dari UIN Imam Bonjol Dr. Sofyan Hadi. Dalam tausiahnya disampaikan bahwa isra dan mi’raj dilakukan Nabi Muhammad di saat dirinya tengah dirundung duka yang mendalam.

Disampaikan bahwa perjalanan ini terjadi setelah Nabi Muhammad ditinggalkan oleh paman dan istrinya. (kampai)