Inilah Faktanya… Soal Heboh DPC HIPMI Payakumbuh dengan Walikota Riza Falepi

oleh -1,061 views
oleh
1,061 views
Elzadazwarma Asisten II Kota Payakumbuh yang juga Plt DPMPTSP ungkap fakta dibalik heboh HIPMI beri rapor merah kepada Wako Riza Falepi, Selasa 12/7-2022. (han)

Payakumbuh — Heboh menyoal reaksi Walikota Payakumbuh terkait ‘Rapor Merah’ yang diberikan HIPMI Payakumbuh kepada DPMPTSP yang notabane adalah peraih Kota Pelayanan Investasi Terbaik Nasional Tahun 2021, yang dinilai lansung oleh Kementrian Investasi.

Rapor Merah Dengan Nilai 30, yang diberikan DPC HIPMI Kota Payakumbuh kepada DPMPTSP Kota Payakumbuh, dinilai sangat disayangkan pihak Pemko Payakumbuh.

“Sangat disayangkan nilai yang diberikan oleh BPC HIPMI Payakumbuh, yaitunya 30,” ujar Elzadazwarma Asisten II Kota Payakumbuh yang juga Plt DPMPTSP saat diwawancarai oleh tribunsumbar, Selasa 12/7-2022 sore di ruang kerjanya.

Kemudian Elzadazwarman, akrab disapa Om Zet  juga menyayangkan, dampak dari penilaian HIPMI Payakumbuh begitu banyak, bahkan juga menyangkut aspek ekonomi masyarakat.

“Kita heran, dari nilai 100 pada tahun 2021, tiba-tiba langsung turun menjadi 30, itu patut kita pertanyakan ada apanya, dalam kriteria penialaian HIPMI Payakumbuh menyebut tidak ada kegiatan dengan DPMPTSP Payakumbuh, padahal tercatat 21-22 Juni 2022 kita memberikan surat perintah tugas kepada Chairul Mufti yang merupakan Sekretaris HIPMI Payakumbuh dan Vera Gus Ekawati pada kegiatan Forum Investasi Sumatera Barat Tahun 2022,” ujarnya.

Banyaknya pengunjung datang untuk belajar di Mall Pelayanan Publik payakumbuh menjadi pendongkrak ekonomi masyarakat Payakumbuh, bahkan dari 2013 perizinan di Kota Payakumbuh selalu menjadi yang terbaik secara nasional, menurut Om Zet, dengan rapor merah nilai 30 yang diberikan HIPMI Payakumbuh berdampak kepada masyarakat Payakumbuh.

“Mungkin dampaknya akan terasa kedepan, yang dulunya banyak kunjungan dari berbagai daerah lain ke Payakumbuh, mereka menginap, makan dan membeli oleh-oleh di Payakumbuh, otomatis ekonomi mayarakat akan naik. Namun untuk kedepan, karena nilai 30 dari HIPMI Payakumbuh, kita tidak lagi masuk kedalam nominasi untuk bersaing di Nasional, otomatis akan berkurang kunjungan dari daerah lain,” ujarnya.

Terakhir Om Zet berharap, agar HIPMI dan Pemerintah Kota Payakumbuh kedepan dapat saling bersinergi membangun kota Payakumbuh, apapun permasalahannya mari kita diskusikan dan duduk bersama.

“Mengenai reaksi Walikota Riza Falepi, itu wajar karena beliau sangat kaget dan heran, selama ini hubungan dengan HIPMI baik-baik saja, tiba-tiba HIPMI memberikan rapor merah. Dan terkait dengan permintaan HIPMI untuk duduk bersama, kalau demi kepentingan Payakumbuh, mari kita laksanakan dan kita siap memfasilitasinya,” tutupnya.

Sebelumnya, Ketua Dewan Pembina HIPMI Sumbar ingin mengajak Walikota Payakumbuh untuk ngopi bareng bersama keluarga besar HIPMI Sumbar, seperti diucapkan Iqra Chissa kepada tribunsumbar di pemberitaan sebelumnya.

“Yuk ngopi kita bersama Pak Riza dengan tema silaturahmi dan berdiskusi terkait investasi apa yang dibutuhkan oleh Pemko Payakumbuh agar terbukanya lapangan pekerjaan sehingga mengurangi beban Pemko Payakumbuh dalam mengurangi tingkat pengguran di kota Payakumbuh.”ujar Iqra.

Kemudian menurut informasi ada beberapa faktor yang diduga menyangkut dengan dasar penilaian Rapor Merah yang diberikan HIPMI Payakumbuh kepada DPMPTS, ada yang menyebut karena proposal yang tidak ditangggapi, ada juga yang menyebut terkait dengan aroma politik, dan juga ada yang mengatakan itu murni hasil penilaian dari HIPMI Payakumbuh.

“Terkait dengan proposal memang kita akui ada, tapi proposal itu kita ajukan dengan dasar perkataan Walikota sendiri, ‘kalau HIPMI ada kegiatan kita siap membantu.’ Dan kalau ada yang mengatakan ada aroma politiknya karena saya anak mantan calon wakil walikota Payakumbuh itu tidaklah benar, kami menilai murni dari hasil diskusi dan fakta,” ujar Ketua DPC HIPMI Payakumbuh Dika Secend.(han)