Inovasi, Tak Ada Pisang, Kulitnya Bisa Jadi Keripik

oleh -651 views
oleh
651 views
Kulit Pisang masak ternyata bisa menjadi keripik yang aduhai enaknya, inovasi Dosen UM Sumatera Barat saat Pengabdian Masyarakat di Kecamatan Lamposi Tigo Nagari. (dok)

Payakumbuh—Kulit pisang bisa dijadikan keripik untuk makanan, masak sih?

Aneh ya, pasalnya selama ini yang lazimnya jadi keripik itu, buah pisang. Tapi tulah inovasi yang dikembangkan dua orang dosen yang tergabung dalam Tim Pengabdian Masyarakat Dosen Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah (UM) Sumatera Barat.

Kulit pisang merupakan salah satu bagian buah pisang yang selama ini tidak dimanfaatkan secara optimal bagi sebagian besar masyarakat.

Kulit pisang biasanya dijadikan pakan ternak, pupuk organik atau hanya dibuang begitu saja.

Banyaknya kulit pisang yang terbuang menjadikan kulit pisang tidak bernilai bagi masyarakat, padahal kulit pisang dapat dimanfaatkan dan diolah menjadi produk makanan yang bergizi.

Melihat kondisi tersebut, tim dosen Fakultas Pertanian UM Sumbar telah mendapat ide inovatif menjadikan kulit pisang menjadi kerpik kulit pisang.

Inovasi tersebut kini disosialisasikan kepada masyarakat dalam bentuk kegiatan pengabdian masyarakat. Harapannya kulit pisang tidak lagi terbuang sia-sia.

Kegiatan sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan bagi kelompok wanita tani terkait pemanfaatan limbah kulit pisang agar dapat bernilai ekonomi tinggi.

Masyarakat sasaran yang dibidik adalah Kelompok Wanita Tani (KWT) Sungai Tabir, Kecamatan Lamposi Tigo Nagari Kota Payakumbuh. Kegiatan tersebut digelar selama September hingga Oktober 2022 dan berakhir pada Senin 31/10-2022 di Kenagarian Koto Panjang Padang dihadiri hampir seluruh anggota kelompok, baik yang mengolah pisang maupun yang tidak.

Selama ini masyarakat setempat yang pada umumnya mengolah pisang menjadi keripik dan menghasilkan limbah kulit pisang yang banyak. Namun dengan pengetahuan yang baru ini, diharapkan pelaku usaha keripik pisang tidak saja membuat keripik pisang, tetapi juga keripik kulit pisang.

Ketua Tim Pengabdian Masyarakat yang terdiri dari Revi Ernanda dan anggota Chika Sumbari, menyampaikan materi seputar pemanfaatan kulit pisang menjadi keripik kulit pisang sebagai upaya dalam memanfaatkan limbah kulit pisang menjadi produk yang bernilai ekonomis.

“Kulit pisang masak yang selama ini dibuang terlebih dahulu dihaluskan, ditambah tepung, dan diberi penyedap rasa hingga menjadi adonan. Adonan kemudian dipotong-potong hingga membentuk irisan keripik mentah. Setelah itu dikeringkan di bawah sinar matahari. Jika sudah kering digoreng hingga menjadi keripik yang enak untuk dimakan,” ujar Revi Ernanda memotivasi KWT Sungai Tabir.

Peningkatan keterampilan kelompok tani dapat diterapkan dengan memberikan pendampingan kepada kelompok tani yang menghasilkan produk sendiri, berupa pelatihan pengolahan produk.

“Pelatihan e-marketing dan pelatihan kewirausahaan lainnya agar kelompok tani dapat memiliki kemampuan dalam meningkatkan nilai tambah suatu produk dan dapat meningkatkan perekonomian,” ujar Revi. (ilhm)