Jalan ke Main Stadium Terganjal Ganti Rugi dan Janji, Pemilik Lahan: Bupati tak Beritikad Baik

oleh -380 views
oleh
380 views
syahbudin satu dari beberapa pemilik lahan untuk jalan ke Main Stadium curhat ke wartawan soal ganti rugi dan janji Bupati Padang Pariaman, Rabu 22/7 (foto : dok/nov)

Padang Pariaman,—-Kata terucap kata ditepati, apalagi yang mengucapkannya seorang bupati.

Tapi apa, Main Stasium proyek prestisius Sumbar direncanakan menjadi pembukaan MTQ Nasional ke 28 ternyata terganjal, masalah ganti rugi dan janji kepada masyarakat pemilik lahan jalan ke lokasi yang akses masuknya di Nagari Sikabu, Kabupaten Padang Pariaman,

Pasalnya lahan untuk akses itu ganti rugi tidak tepat sasaran, selain itu juga perkara janji Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni untuk pengurusan sertifikat, juga tak terealisasi hingga sekarang.

Padahal, sudah ada surat perjanjian antara Pemkab Padang Pariaman dengan para pemilik tanah.  Ironisnya lagi, dari sekitar empat hektar tanah masyarakat setempat yang terpakai untuk pembangunan jalan menuju main stadium, sebagian yang sudah bersertifikat tapi ganti ruginya diserahkan pada pihak lain, sehingga saat ini berperkara di Pengadilan Negeri Pariaman.

“Janji tinggal janji saja. Sejak 2004 lalu, sampai sekarang tak ada realisasi. Kami melihat, tak ada itikad baik dari Bupati Ali Mukhni untuk menyelesaikan masalah yang kami alami,”ujar Syahbudin, seorang pemilih lahan di sana, Rabu 22/7.

Tipikal orang Sikabu Lubuk Aluang adalah terbuka, buka kilik tampak isi, tidak satu pun ditutup-turupi, Syahbudin menambahkan Bupati Ali Mukhni tidak pernah berinisiatif membantu penyelesaian sertifikat tanah, seperti janji bupati terdahulu.

“Ali Mukhni tidak peduli dengan masyarakat, terbukti ketika ia dihubungi untuk menanyakan sertifikat tanah pengganti tanah masyarakat yang terpakai untuk jalan, malah mengatakan ‘bupati sudah mati’,”ujar Syabuddin meceritakan perjuangan menagih janji sang bupati.

Syahbudin, yang merupakan pensiunan TNI tersebut melanjutkan, ada sekitar 20-an masyarakat yang telah menyerahkan tanah untuk pembangunan jalan menuju main stadium, kabarnya November 2020 mendatang dijadikan lokasi pembukaan MTQ tingkat Nasional ke 28 dan dihadiri kafilah dari seluruh provinsi di Indonesia.

“Kami merasa dizolimi, semenjak tahun 2004 rencana pembangunan stadion ini, kami masyarakat telah menyerahkan tanah garapan kepada pemerintah dengan syarat adanya penggantian tanah untuk menerbitkan sertifikat tapi sampai sekarang tak pernah terealisasi,” ujar Syahbudin.

Kondisi jalan menuju main stadium Sumbar di Sikabu Lubuk Aluang. (foto: dok/nov)

Seperti diketahui, lebar tanah yang dipakai untuk jalan mencapai lebar 40 meter yang panjangnya lebih satu kilometer. Semua mereka ikhlaskan dengan berpegang pada janji bupati membuatkan sertifikat tanda kepemilikan lahan mereka, namun janji tersebut sudah bertahun-tahun tak kunjung terealisasi.

“Kami juga telah beberapa kali melakukan konfirmasi kepada Bapak Ali Mukhni, tetapi tak ada kejelasan sampai sekarang,”ujar Syahbudin dengar raut wajah sedih,

Tidak sampai disitu lanjutnya beberapa perwakilan pemilik tanah antara lain Buyuang Abo, Buyuang Anti Gajah, dan beberapa warga lainnya yang tanahnya terpakai untuk pembangunan jalan, juga telah menyampaikan masalah ini ke Pemprov Sumbar.

Dan Pemprov juga sudah menjanjikan akan menyelesaikan. Tapi karena lokasinya di Padang Pariaman, tentu diperlukan dorongan dari Pemkab Padang Pariaman.

“Padahal, masalah ini sudah ada sejak Pak Ali Mukhni jadi wakil bupati, sekarang sudah dua periode pula jadi bupati. Artinya sudah 15 tahun lebih,”ujarnya.

Syahbudin mengatakan, pembangunan main stadium berjalan lancar, meskipun anak-kemenakan mereka tidak bisa bekerja di proyek besar ini, tapi tidak ada niat mereka untuk menghalangi karena ingin daerah mereka maju.

“Tolong pak wartawan sampaikan sama Pak Ali Mukhni, memang bupati terdahulu sudah tidak ada, tapi jabatan bupati tidak pernah mati dan akan terus berjalan sampai kapan pun, bagaimana ia akan menjadi Gubernur,”ujar Syahbudin.

Syahbudin pun mengaku siap bertanggung jawab dengan apa yang ia katakan, karena mencarinya amat mudah, setiap hari ada di lokasi proyek.

“Tolong sampaikan keluhan kami ini pak, karena kami sudah berkorban dan menunggu lama atas semua janji-janji bupati, kami juga siap untuk bertemu dengan siapa pun,”ujarnya (nov)