Jangan Ragukan Eksistensi Pancasila Rekat Kuat Persatuan Bangsa

oleh -542 views
oleh
542 views
Nasrul Abit motivasi FPK se Limapuluh Kota di Tanjungpati, Kamis 13/2 (foto: dok)

NA : Jangan Pernah Ragukan Pancasila

Limapuluh Kota,—-Pancasila bukti ideoligi yang telah teruji persatukan bangsa dari Sabang hingga Merauke.

Tapi makin kekinia justru mulai terjadi pelemahan pengamalan Pancasila, dampaknya bisa memunculkan ideologi-ideologi lain yang bertentangan dengan ideologi Pancasila, tak terkecuali komunisme, di Indonesia. Semestinya, Pancasila dijadikan landasan dalam kehidupan, berbangsa, dan bernegara.

Demikian disampaika. Wakil Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Nasrul Abit saat memberikan pembekalan kepada peserta kegiatan Penguatan Pembauran Kebangsaaan dari beberapa Etnis atau Paguyuban, se-Kabupaten Limapuluh Kota di Tanjuangpati, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat (Sumbar), Kamis 13/2.

Kata Nasrul Abit ada keraguan pihak tak memahami soal keprihatinan terhadap eksistensi makna Pancasila sebagai ideologi Bangsa.

“Seakan-akan Pancasila sudah terpinggirkan dan nyaris tenggelam dari memori kolektif bangsa, bahkan jarang dibahas dalam ketatanegaraan dan kebangsaan. Padahal beberapa tokoh dunia sangat mengagumi Pancasila,” tegas Nasrul Abit.

Wagub berpesan pada Forum Pembauran Kebangsaaan (FPK) se-Limapuluh Kota untuk terus meningkatkan nilai-nilai kebangsaan.

“Sebab saat ini nilai-nilai kebangsaan mulai tertinggal. Yang harus Kita dorong adalah bagaimana persatuan hadir di tempat ini. Kadang-kadang Kita terlalu sering bicara beragam, tapi lupa persatuannya, padahal ini yang buat kita unik,” sebut Wagub.

Melalui FPK, Nasrul Abit berharap masyarakat Sumbar menjaga persatuan bangsa. Dia pun meminta Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Sumbar Nazwir mendukung forum ini agar makin besar, guna menjaga persatuan.

“Perkembangan zaman yang kian modern mendorong peningkatan potensi ancaman kontemporer bagi bangsa Indonesia,”ujarnya.

Ancaman ini kata Nasrul Abit mengakibatkan adanya berbagai pemikiran dan pengaruh luar yang subversif dan disintegratif.

“Kami ingin memberikan pemahaman terhadap generasi muda tentang nilai-nilai kebangsaan. Cinta Tanah Air sebagai wujud bela diri bukanlah sesuatu yang tumbuh begitu saja, tetapi harus disetujui sejak dini dan dilakukan secara berkelanjutan,” ungkap Wagub Sumbar.

Nasrul Abit berharap, pertemuan-pertemuan semacam ini dapat digunakan sebagai acuan dan Penajaman filosofis empat Pilar Kebangsaan yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika.(rls)