Jaringan Drainase Primier jadi Proyek Besar Belah Jalan Raya di Bukittinggi

oleh -586 views
oleh
586 views
Amkartago nilai proyek drainase primer mubazir, Kamis 14 Oktober 2021. (dok/zul)

Bukitinggi,—–Saat ini ada proyek besar membelah jalan raya di Kota Bukittinggi yang tengah dikerjakan dengan nilai proyek Rp 12,790 miliar lebih. Proyek itu adalah jaringan drainase primer.

Tapi, Aktivis senior Kota Bukittinggi Amril Anwar yang akrab disapa Amkartago menyesalkan adanya pembangunan jaringan drainase primer yang berhubungan dengan sungai dalam Bukittinggi.

“Proyek senilai Rp. 12,790 milyar dari APBD Kota Bukittinggi dikerjakan PT Inanta Bhakti Utama dinilai sebagai proyek mubazir,” ungkap Amkartago Kamis 14/10-2021.

Apalah artinya galian irigasi ini, ditambah lagi dan digali di tengah jalan yang dipergunakan oleh warga masyarakat yang patuh bayar pajak.

“Padahal sudah sejak zaman Belanda sudah ada kali besar. yang sekarang di atasnya sudah dipergunakan untuk bangunan pertokoan dan perkantoran,” ujarnya.

Bahkan, kata Amril proyek dengan pagu dana Rp. 15,6 milyar telah memakan korban. Beberapa peristiwa miris terjadi seperti emak-emak yang sedang melewati kawasan proyek tersebut mengalami kecelakaan di jalan Perintis Kemerdekaan Bukittinggi (depan bioskop Eri) namun tidak ada ucapan duka dari Walikota.

“Pembangunan riol di badan jalan Perintis Kemerdekaan dinilai sebagai proyek rekayasa menyedot APBD,” jelas Amril yang sudah pernah juga merasakan duduk di legislatif Bukittinggi.

Kata Amkartago, dari mana pun aliran air mengalir di jantung Kota Bukittinggi ini hilirnya bermuara ke riol Cik Tando. Riol ini yang harus dirawat dan dibersihkan, tidak membuat riol yang membelah jalan kota,” ujar Amril Anwar mengkritisi program Pemko Bukittinggi tersebut.

Amkartago  berharap pemilik proyek pengelolaan dan pengembangan jaringan yang berhubungan dengan sungai Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (PUPR) Kota Bukittinggi, lebih jeli mengawasi pekerjaan rekanan.

“sebab, saya menilai terkait track record rekanan. Proyek prestise itu sudah mengganggu kenyamanan warga dan pendatang yang berkunjung ke kota ini,”tegas Amril Anwar. (zul)